Kurang Minum Air Bisa Jadi Penyebab Batu Empedu?
Kurang minum air putih bisa sebabkan batu empedu
KakaKiky - Air (H2O) memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Selain menghilangkan rasa haus, minum air juga dapat memenuhi kebutuhan asupan cairan tubuh setiap harinya. Menurut studi, tubuh manusia terdiri dari sekitar 70% air, dan setiap orang dewasa membutuhkan asupan cairan setidaknya 2,5 sampai 3,5 liter (8 gelas) dalam satu hari agar terhindar dari dehidrasi. Di samping menyebabkan dehidrasi dan dahaga, kurang minum air juga dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti sembelit, gangguan pada fungsi jantung karena darah yang mengental, hingga masalah pada ginjal.
{getToc} $title={Daftar Isi}
Bahkan, kurangnya asupan cairan juga
sering dianggap masyarakat sebagai salah satu penyebab batu empedu. Penyakit
batu empedu sering dikaitkan sebagai akibat dari gaya hidup tidak sehat,
termasuk kurangnya asupan air putih harian. Namun, benarkah kurang minum air
dapat menjadi penyebab batu empedu? Mari baca selengkapnya
kaitan antara kurang minum air putih dengan penyakit batu empedu melalui
pembahasan berikut ini.
Apa Itu Penyakit Batu Empedu?
Pengertian penyakit batu empedu
Batu empedu adalah jenis penyakit
saluran pencernaan yang mana terjadi pengkristalan cairan empedu di dalam
kantong empedu, sebuah organ kecil seperti buah pir yang melekat di bawah hati.
Cairan berwarna hijau kekuningan ini berfungsi untuk membantu usus 12 jari
(usus kecil) mencerna lemak. Cairan empedu diproduksi oleh hati dan merupakan
hasil pemecahan sel darah merah yang sudah rusak atau tua. Dalam pembentukan
cairan empedu, terdapat beberapa zat yang berperan selama prosesnya, yaitu
elektrolit, mineral, kolesterol, dan bilirubin.
Namun, ketika kandungan kolesterol atau
bilirubin dalam cairan empedu terlalu tinggi dan tidak larut selama proses
pencernaan, kristal-kristal kecil dapat terbentuk. Seiring waktu,
kristal-kristal ini akan menyatu menjadi batu empedu. Ukuran batu empedu bisa
bervariasi, mulai dari seukuran kerikil sampai sebesar bola golf. Selain
terbentuk di dalam kantong empedu, batu juga bisa berpindah ke saluran empedu.
Ada beberapa penyebab batu empedu yang
dapat dikategorikan menjadi batu empedu kolesterol, pigmen, dan campuran.
- Batu empedu kolesterol: adalah jenis batu empedu paling umum
dengan karakteristik batu berwarna kuning. Batu empedu jenis ini terbuat dari
zat kolestrol yang tidak larut saat proses pencernaan serta unsur-unsur lain,
seperti bilirubin dan garam kalsium.
- Batu empedu pigmen: batu empedu jenis ini memiliki
karakteristik batu berwarna hitam atau cokelat dan terbentuk dari zat bilirubin
yang berlebih di dalam kantong empedu.
- Batu empedu campuran: juga merupakan jenis batu empedu yang
sering terjadi dan terbentuk dari gabungan antara zat bilirubin seta
kolesterol.
Hubungan Antara Kurang Minum dan Batu Empedu
Kurang minum bisa sebabkan batu empedu
Salah satu faktor yang dapat
meningkatkan risiko pembentukan batu empedu adalah kurangnya minum air putih. Asupan air setiap orang memang berbeda, tetapi jika Anda
minum lebih sedikit dari jumlah yang dibutuhkan tubuh, hal itu dapat membebani
kinerja kantong empedu. Air dapat membantu melancarkan proses pencernaan dan
mencegah pengendapan cairan empedu. Ketika tubuh kekurangan air, cairan empedu
menjadi lebih pekat dan memungkinkan kristal-kristal kolesterol lebih mudah
terbentuk. Kondisi ini memerlukan bantuan dari air yang dapat memecah lemak
agar bisa lebih dioptimalkan menjadi energi bagi tubuh.
Kurang minum air juga dapat menghambat
proses pengosongan kantong empedu, sehingga cairan tersebut lebih lama berada
di dalamnya. Lambat laun, cairan empedu akan mengendap dan mengkristal. Dengan
beberapa pertimbangan tersebut, bisa disimpulkan bahwa kurang minum air dapat
mempercepat pembentukan batu empedu.
Lebih luas lagi, defisit cairan karena
tidak rutin minum air putih yang cukup dapat memicu berbagai masalah kesehatan
lain, seperti:
- Kelelahan
- Kram otot
- Depresi
- Hipertensi
- Gangguan ginjal
- Uremia
- Kulit kusam
- Sakit kepala
- Menurunkan fungsi jantung
Faktor Risiko Lainnya
Selain kurang minum air, beberapa faktor
lain juga dapat berisiko mengembangkan batu empedu, di antaranya:
- Jenis kelamin: studi menunjukkan bahwa wanita lebih
rentan terhadap batu empedu daripada pria. Hal ini terjadi karena karena hormon
estrogen pada wanita lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol,
yang membuat cairan empedu lebih pekat, dan akhirnya membentuk batu empedu.
- Obesitas: kelebihan berat badan merupakan tanda
tubuh punya kadar kolesterol tinggi dalam darah sehingga mengganggu proses
aliran empedu secara normal.
- Genetik: beberapa orang “mewarisi” penyakit
batu empedu dari orang tua atau anggota keluarga inti mereka.
- Usia: risiko seseorang memiliki batu empedu akan meningkat
seiring bertambahnya usia karena penurunan fungsi sistem pencernaan.
- Konsumsi makanan berlemak tinggi: sering mengonsumsi makanan berlemak
tinggi dapat meningkatkan produksi kolesterol dalam empedu.
- Perubahan hormon: seperti yang terjadi pada wanita hamil
juga dapat berpengaruh pada produksi empedu.
Pengobatan Batu Empedu
Jika Anda mengalami gejala yang mengarah
pada batu empedu, seperti nyeri hebat di perut kanan atas, mual, atau muntah,
segeralah menghubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Dokter
akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin melakukan beberapa tes penunjang,
seperti USG, CT scan, MRI, atau ERCP, untuk memastikan diagnosis. Anda bisa
mempercayakan penanganan dan konsultasi terkait batu empedu ke dokter spesialis
gastroenterologi di klinik Lee Surgery and Endoscopy, Singapura.
Setelah diagnosis ditegakkan, dokter
spesialis gastroenterologi akan memberikan rekomendasi pengobatan yang
disesuaikan dengan kondisi tiap pasien dan ukuran batu. Beberapa pilihan
pengobatan yang umum dilakukan meliputi:
- Pengobatan tanpa operasi: terutama untuk batu empedu berukuran
sangat kecil dan tidak bergejala, obat-obatan pelarut batu dan konsumsi makanan
rendah lemak mungkin akan direkomendasikan.
- Operasi: jika batu empedu menimbulkan gejala
berat atau berisiko komplikasi, dokter akan merekomendasikan operasi untuk
mengangkat kantong empedu (kolesistektomi) atau endoscopic retrograde
cholangiopancreatography (ERCP), jika batu ada di dalam saluran
empedu.
Kesimpulan
Kurang minum air memang menjadi salah
satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu, meski
bukan satu-satunya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga gaya hidup sehat,
termasuk mengonsumsi cukup air putih, menjaga berat badan ideal, dan melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin. Jika Anda mengalami gejala yang mengarah
pada penyakit batu empedu, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter.