Berapa Lama Saya Bisa Bertahan Jika Mengidap Kanker Mesothelioma?
Berapa lama bisa bertahan melawan kanker Mesothelioma?
KakaKiky - Sebagai organ pernapasan vital dalam tubuh manusia, paru-paru berperan sebagai pengatur sirkulasi udara serta pertukaran oksigen dan karbondioksida. Dengan menjaga kesehatan paru-paru, kita dapat hidup lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit pernapasan, seperti misalnya kanker mesothelioma. Secara singkat, kanker mesothelioma adalah jenis penyakit kanker yang menyerang selaput atau jaringan yang membungkus organ dalam di area dada. Baca selengkapnya melalui tulisan ini untuk mengetahui berbagai informasi terkait kanker mesothelioma, yang mencakup faktor penyebab, perkiraan lama hidup pasien, dan cara-cara penanganannya.
{getToc} $title={Daftar Isi}
Mengenal Kanker Mesothelioma
Kanker mesothelioma masuk dalam kategori
kanker yang agresif dan mematikan. Sel kanker ini tumbuh di jaringan yang
disebut mesothelium, yaitu jaringan yang melindungi berbagai organ tubuh,
seperti jantung, paru-paru, lambung, dan organ-organ lain di area dada bagian
dalam. Selain melindungi organ-organ tersebut, jaringan mesothelium juga
diketahui berperan dalam membantu tubuh dalam merespons cedera, infeksi, dan
penyakit. Selain itu, jaringan ini juga dipercaya berfungsi untuk mengalirkan
cairan serta mengontrol peradangan. Berdasarkan lokasi dan organ atau rongga
yang dilindungi, jaringan mesothelium dibagi ke dalam 4 tipe, yaitu:
- Pleural mesothelium: membungkus paru-paru dan rongga/dinding
dada
- Peritoneal (parietal) mesothelium: membungkus organ-organ di dalam perut
dan rongga perut (abdominal)
- Pericardial mesothelium: membungkus jantung
- Tunica vaginalis: membungkus organ reproduksi (testis)
Penyebab Kanker Mesothelioma
Meskipun penyebab pasti terbentuknya sel
kanker mesothelioma belum diketahui secara pasti, sebagian besar kasus kanker
ini disebabkan oleh serat asbes. Sebagai informasi, asbes adalah salah satu
bahan material konstruksi untuk bangunan. Biasanya, asbes dipakai sebagai bahan
atap karena sifatnya yang tahan panas dan tahan api. Asbes yang hancur, baik
pada proses penambangan maupun pembangunan, akan menerbangkan serat halus ke
udara yang mudah terhirup. Serat yang terhirup kemudian masuk dan mengendap di dalam
organ tubuh, terutama paru-paru. Paparan yang tinggi terhadap serat asbes dapat
melukai jaringan mesothelium.
Perlu diingat bahwa mesothelium
merupakan jenis jaringan yang memperbarui diri secara perlahan. Kurang dari 1%
sel mesothelial yang mengalami pembelahan sel pada satu waktu yang sama. Jika
jaringan yang terluka dan meradang tidak kunjung sembuh, adhesi fibrosa
(perlengketan antara dua organ) dapat terjadi pada mesothelium dan perubahan
pada sel ini dapat menyebabkan mesothelioma atau mungkin kanker lainnya. Selain
itu, ada juga kondisi efusi, atau penumpukan cairan di antara lapisan jaringan
mesothelium yang ada di rongga dada (efusi pleura) dan di rongga perut (efusi
peritoneum). Penumpukan cairan ini dapat terus bertambah akibat adanya
peradangan.
Angka Harapan Hidup Penderita Kanker Mesothelioma
Angka Harapan Hidup Penderita Kanker Mesothelioma
Persentase angka harapan hidup dari
kanker mesothelioma hanya mencapai sekitar 10%. Biasanya, penderita penyakit
ini hanya akan bertahan hidup selama 4 sampai 18 bulan setelah diagnosis.
Namun, ada juga pasien yang dapat bertahan hidup hingga lebih dari 10 tahun.
Penting untuk dicatat bahwa jumlah ini lebih tinggi dibandingkan 10 - 20 tahun
lalu karena mesothelioma sudah dapat dipahami dengan lebih baik, sehingga
diagnosis dan pengobatannya juga menjadi lebih tepat. Prognosispenderita mesothelioma sangat bervariasi dan berbeda-beda dari setiap
orang. Hal ini tergantung pada beberapa faktor, di antaranya:
1. Jenis Kanker
Kanker mesothelioma ganas umumnya dibagi
menjadi tiga jenis (tergantung pada jaringan yang terlibat), yaitu epitel,
sarkomatoid, dan bifasik atau campuran. Jenis yang paling sering terjadi adalah
mesothelioma epitel dan mencakup sekitar 50 persen dari seluruh kasus dan
memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik dibandingkan jenis lainnya.
2. Lokasi Kanker
Mesothelioma yang terjadi pada lapisan
paru-paru mencakup sekitar 75 persen dari seluruh kasus dan memiliki tingkat
kelangsungan hidup pasien yang lebih baik. Jenis lain, seperti mesothelioma
peritoneal, perikardial, dan testis, lebih jarang terjadi dan biasanya juga
lebih sulit untuk diobati.
3. Metastasis
Dokter baru bisa menentukan tingkat
penyebaran/metastasis sel kanker setelah diagnosis mesothelioma sudah
ditegakkan. Luasnya metastasis dan lokasi munculnya sel kanker akan menentukan
jenis pengobatan yang direkomendasikan serta prognosisnya.
4. Kondisi Kesehatan Pasien
Pasien yang lebih muda dan kuat
cenderung akan hidup lebih lama dibandingkan pasien lanjut usia. Pasien yang
pernah mengalami beberapa masalah kesehatan, seperti penyakit jantung,
diabetes, dan tekanan darah tinggi juga lebih berisiko terhadap penyakit ini.
Selain itu, orang yang bukan perokok seringkali mempunyai prognosis yang lebih
baik dibandingkan pasien perokok.
5. Stadium Kanker
Diagnosis dini dapat menghasilkan
pengobatan dan prognosis mesothelioma yang lebih baik. Sayangnya, mesothelioma
seringkali tidak terdeteksi sampai penyakitnya mencapai tahap akhir karena
gejalanya yang mirip dengan penyakit lain.
Prosedur Pemeriksaan
Deteksi dini pada kanker mesothelioma
memainkan peran krusial untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Di Singapura,
terdapat berbagai pilihan pemeriksaan dan pengobatan untuk menangani kanker
mesothelioma. Berikut adalah beberapa prosedur pemeriksaan yang dapat dilakukan
dokter untuk mendeteksi kanker mesothelioma, di antaranya:
- Rontgen dada: pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya kelainan pada paru-paru, seperti massa atau bintik-bintik.
- CT Scan: dipakai untuk memeriksa pertumbuhan sel kanker yang tidak biasa di dalam rongga dada dan bukti-bukti adanya penumpukan cairan di dalamnya.
- PET Scan: digunakan untuk memeriksa sejauh mana penyakit penyebaran sel kanker dan tanda-tanda metastasis (kondisi ketika sel kanker telah menyebar ke area organ yang lain).
- Biopsi: penggunaan jarum atau sayatan kecil untuk mengambil sampel lapisan jaringan yang dibutuhkan dari dalam rongga dada atau perut. Sample tersebut kemudian dibawa dan diteliti dengan mikroskop untuk memeriksa apakah ada aktivitas sel yang tidak normal. Selain itu, dokter juga dapat meminta prosedur biopsi untuk dilengkapi dengan penggunaan video.
- Bronkoskopi: penggunaan alat bernama bronkoskop, yaitu pipa dengan lampu dan kamera pada ujungnya, untuk memeriksa struktur pernapasan serta mengambil sampel jaringan.
- Sitologi: pengambilan sampel cairan yang menumpuk di rongga dada (efusi pleura) dan divisualisasikan memakai mikroskop untuk memeriksa apakah ada sel kanker atau tidak.
Salah satu cara terbaik untuk mengobati
kanker mesothelioma adalah dengan memeriksakan diri ke dokter spesialis
paru-paru di Singapura. Dokter di sana akan berupaya untuk mencegah penyebaran
sel kanker dan menangani kondisi terkini Anda.
Kesimpulan
Angka harapan hidup penderita kanker mesothelioma memang bergantung pada beberapa faktor. Namun, deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan kemungkinan pasien untuk hidup lebih lama. Konsultasikan dengan dokter spesialis paru-paru berpengalaman untuk mendapatkan informasi yang akurat dan rencana pengobatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda alami.