144 Penyakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan: Wajib Tahu Sebelum Berobat!

Penyakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan
Penyakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan

KakaKiky - Siapa sih yang nggak kenal dengan BPJS Kesehatan? Program pemerintah ini jadi solusi bagi banyak orang untuk mendapatkan layanan kesehatan dengan biaya terjangkau. Tapi, kamu tahu nggak, kalau ada 144 penyakit yang ditanggung BPJS? Yuk, simak daftarnya dan pahami manfaat yang bisa kamu dapatkan!

{getToc} $title={Daftar Isi}

Apa Itu BPJS Kesehatan dan Kenapa Penting?

BPJS Kesehatan adalah program asuransi kesehatan nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia. Dengan membayar iuran bulanan, kamu bisa mendapatkan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS.

Salah satu keunggulannya adalah cakupan penyakit yang luas. Mulai dari penyakit ringan seperti flu, hingga penyakit kronis seperti diabetes, semuanya bisa ditanggung oleh BPJS.

Daftar 144 Penyakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Berikut adalah daftar lengkap penyakit yang ditanggung BPJS. Jangan lupa, BPJS menanggung pengobatan penyakit-penyakit ini di fasilitas kesehatan tingkat pertama (puskesmas, klinik) hingga rujukan ke rumah sakit, berikut daftarnya:

  1. Kejang Demam
  2. Tetanus
  3. HIV/AIDS tanpa komplikasi
  4. Tension headache
  5. Migren
  6. Bell's Palsy
  7. Vertigo (Benign paroxysmal positional Vertigo)
  8. Gangguan somatoform
  9. Insomnia
  10. Benda asing di konjungtiva
  11. Konjungtivitis
  12. Perdarahan subkonjungtiva
  13. Mata kering
  14. Blefaritis
  15. Hordeolum
  16. Trikiasis
  17. Episkleritis
  18. Hipermetropia ringan
  19. Miopia ringan
  20. Astigmatism ringan
  21. Presbiopia
  22. Buta senja
  23. Otitis eksterna
  24. Otitis Media Akut
  25. Serumen prop
  26. Mabuk perjalanan
  27. Furunkel pada hidung
  28. Rhinitis akut
  29. Rhinitis vasomotor
  30. Rhinitis bukan vasomotor
  31. Benda asing
  32. Epistaksis
  33. Influenza
  34. Pertusis
  35. Faringitis
  36. Tonsilitis
  37. Laringitis
  38. Asma bronchiale
  39. Bronchitis akut
  40. Pneumonia, bronkopneumonia
  41. Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
  42. Hipertensi esensial
  43. Kandidiasis mulut
  44. Ulkus mulut (aptosa, herpes)
  45. Parotitis
  46. Infeksi pada umbilikus
  47. Gastritis
  48. Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)
  49. Refluks gastroesofagus
  50. Demam tifoid
  51. Intoleransi makanan
  52. Alergi makanan
  53. Keracunan makanan
  54. Penyakit cacing tambang
  55. Strongiloidiasis
  56. Askariasis
  57. Skistosomiasis
  58. Taeniasis
  59. Hepatitis A
  60. Disentri basiler, disentri amuba
  61. Hemoroid grade 1/2
  62. Infeksi saluran kemih
  63. Gonore
  64. Pielonefritis tanpa komplikasi
  65. Fimosis
  66. Parafimosis
  67. Sindroma duh (discharge) genital (Gonore dan non gonore)
  68. Infeksi saluran kemih bagian bawah
  69. Vulvitis
  70. Vaginitis
  71. Vaginosis bakterialis
  72. Salpingitis
  73. Kehamilan normal
  74. Absorsi spontan komplit
  75. Anemia defisiensi besi pada kehamilan
  76. Ruptur perineum tingkat 1/2
  77. Abses folikel rambut/kelenjar sebasea
  78. Mastitis
  79. Cracked nipple
  80. Inverted nipple
  81. DM tipe 1
  82. DM tipe 2
  83. Hipoglikemia ringan
  84. Malnutrisi energi protein
  85. Defisiensi vitamin
  86. Defisiensi mineral
  87. Dislipidemia
  88. Hiperurisemia
  89. Obesitas
  90. Anemia defisiensi besi
  91. Limfadenitis
  92. Demam dengue, DHF
  93. Malaria
  94. Leptospirosis (tanpa komplikasi)
  95. Reaksi anafilaktik
  96. Ulkus pada tungkai
  97. Lipoma
  98. Veruka vulgaris
  99. Moluskum kontagiosum
  100. Herpes zoster tanpa komplikasi
  101. Morbili tanpa komplikasi
  102. Varicella tanpa komplikasi
  103. Herpes simpleks tanpa komplikasi
  104. Impetigo
  105. Impetigo ulceratif (ektima)
  106. Folikulitis superfisialis
  107. Furunkel, karbunkel
  108. Eritrasma
  109. Erisipelas
  110. Skrofuloderma
  111. Lepra
  112. Sifilis stadium 1 dan 2
  113. Tinea kapitis
  114. Tinea barbe
  115. Tinea facialis
  116. Tinea corporis
  117. Tinea manus
  118. Tinea unguium
  119. Tinea cruris
  120. Tinea pedis
  121. Pitiriasis versicolor
  122. Candidiasis mukokutan ringan
  123. Cutaneous larva migrans
  124. Filariasis
  125. Pedikulosis kapitis
  126. Pedikulosis pubis
  127. Scabies
  128. Reaksi gigitan serangga
  129. Dermatitis kontak iritan
  130. Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant)
  131. Dermatitis numularis
  132. Napkin eksema
  133. Dermatitis seboroik
  134. Pitiriasis rosea
  135. Acne vulgaris ringan
  136. Hidradenitis supuratif
  137. Dermatitis perioral
  138. Miliaria
  139. Urtikaria akut
  140. Eksantematous drug eruption, fixed drug eruption
  141. Vulnus laseraum, punctum
  142. Luka bakar derajat 1 dan 2
  143. Kekerasan tumpul
  144. Kekerasan tajam

Penyakit yang Ditanggung BPJS: Apa Saja yang Sering Dialami?

Di antara daftar panjang tersebut, ada beberapa penyakit yang sering dialami masyarakat dan bisa dicover oleh BPJS Kesehatan:

1. Influenza dan Faringitis

Penyakit umum yang sering menyerang di musim pancaroba. Kamu bisa mendapatkan pengobatan di puskesmas atau klinik terdekat tanpa biaya tambahan.

2. Hipertensi dan Diabetes

Penyakit kronis ini juga ditanggung BPJS, termasuk pemeriksaan rutin dan obat-obatan yang diperlukan.

3. Infeksi Saluran Kemih

Sering terjadi pada wanita dan bisa ditangani dengan pengobatan melalui layanan BPJS.

4. Penyakit Kulit seperti Scabies, Dermatitis, dan Herpes

BPJS juga menanggung berbagai penyakit kulit, lho! Jadi, nggak perlu khawatir jika kamu mengalami gangguan kulit ringan hingga sedang.

Referensi: pafikabjembrana.org

Cara Menggunakan BPJS untuk Berobat

Buat kamu yang masih bingung cara menggunakan BPJS, berikut langkah-langkah mudahnya:

  1. Cek di kartu BPJS kamu, di mana lokasi fasilitas kesehatan tingkat pertama yang terdaftar.
  2. Sampaikan keluhanmu kepada dokter atau tenaga medis di faskes tersebut.
  3. Jika penyakitmu masuk dalam daftar penyakit BPJS, kamu akan mendapatkan pengobatan tanpa biaya tambahan.

Punya BPJS itu seperti punya backup plan untuk kesehatan kamu. Nggak ada yang tahu kapan kamu atau keluargamu membutuhkan layanan medis. Dengan BPJS, kamu bisa tenang karena biaya pengobatan sudah ter-cover.

Keuntungan lainnya:

  • Menjamin pengobatan berbagai penyakit kronis
  • Menanggung biaya persalinan normal
  • Menyediakan layanan gawat darurat
  • Mengurangi beban biaya pengobatan mahal

Tips Agar Layanan BPJS Lancar Tanpa Hambatan

Supaya proses berobat dengan BPJS Kesehatan lebih lancar, perhatikan beberapa tips berikut:

1. Bayar Iuran Tepat Waktu

Pastikan kamu selalu membayar iuran bulanan BPJS tepat waktu agar status kepesertaanmu tetap aktif.

2. Cek Faskes yang Terdaftar

Sebelum berobat, pastikan kamu tahu di mana lokasi fasilitas kesehatan tingkat pertama yang terdaftar di kartu BPJS kamu.

3. Pahami Penyakit yang Ditanggung

Sebaiknya, kamu paham daftar penyakit BPJS yang ditanggung agar nggak bingung saat berobat.

Kesimpulan

BPJS Kesehatan adalah solusi praktis untuk mendapatkan layanan kesehatan yang terjangkau dan luas cakupannya. Dengan memahami daftar penyakit yang ditanggung BPJS, kamu bisa lebih percaya diri saat menggunakan layanan ini.