Usia Lanjut Rentan Osteoporosis? Begini Cara Menguranginya!
Mencegah osteoporosis pada lansia
KakaKiky - Pernah dengar nggak kalau usia lanjut sering dikaitkan dengan penyakit osteoporosis? Yup, penyakit ini kerap disebut sebagai “silent disease” karena datang tanpa gejala, tapi dampaknya bisa serius banget. Yuk, simak penjelasan lengkap tentang osteoporosis dan cara menguranginya supaya masa tua tetap sehat dan aktif!
{getToc} $title={Daftar Isi}
Apa Itu Osteoporosis?
Osteoporosis adalah kondisi di mana kepadatan tulang
menurun sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Penyakit ini umumnya
menyerang lansia, terutama perempuan pascamenopause. Kenapa? Karena saat
menopause, kadar hormon estrogen yang berfungsi melindungi tulang ikut
menurun drastis.
Dalam kondisi normal, tulang kita
terus-menerus diperbarui. Namun, seiring bertambahnya usia, proses pembentukan
tulang baru melambat, sementara tulang yang lama terus terkikis. Inilah yang
menyebabkan kepadatan tulang berkurang.
Gejala Osteoporosis yang Sering Diabaikan
Osteoporosis sering kali nggak
menunjukkan gejala sampai terjadi patah tulang. Tapi ada beberapa tanda yang
bisa kamu perhatikan, seperti:
- Tinggi badan berkurang
- Postur tubuh membungkuk
- Nyeri punggung atau tulang belakang
- Tulang mudah patah, bahkan dari benturan ringan
Kalau kamu atau orang terdekat sudah
mengalami tanda-tanda tersebut, segera cek ke dokter, ya!
Siapa yang Paling Berisiko?
Faktor risiko utama osteoporosis adalah
usia. Semakin tua seseorang, semakin besar risiko terkena penyakit ini. Tapi
selain itu, ada juga faktor lain yang memengaruhi, seperti:
- Jenis kelamin: Perempuan lebih rentan dibanding
laki-laki
- Riwayat keluarga: Kalau ada keluarga yang pernah
mengalami osteoporosis, risikomu meningkat
- Kurang asupan kalsium dan vitamin D
- Gaya hidup kurang aktif
- Kebiasaan merokok dan minum alkohol
Cara Mudah Mengurangi Risiko Osteoporosis
Jangan khawatir! Meskipun usia lanjut
lebih rentan terkena osteoporosis, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk
mengurangi risikonya. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Perbanyak Konsumsi Kalsium dan Vitamin D
Kalsium adalah nutrisi penting untuk
menjaga kesehatan tulang. Pastikan kamu mengonsumsi makanan yang kaya kalsium
seperti susu, yogurt, keju, ikan sarden, dan sayuran hijau.
Jangan lupa, tubuh juga butuh vitamin D
untuk membantu penyerapan kalsium. Kamu bisa mendapatkan vitamin D dari sinar
matahari pagi, atau dari makanan seperti ikan salmon, kuning telur, dan jamur.
Tips: Jika sulit mendapatkan kalsium dan vitamin D dari makanan,
kamu bisa mempertimbangkan suplemen. Tapi pastikan konsultasi ke dokter dulu,
ya!
2. Aktif Bergerak dan Olahraga
Olahraga nggak cuma bikin tubuh bugar,
tapi juga membantu memperkuat tulang! Pilih olahraga yang memberikan tekanan
pada tulang, seperti berjalan kaki, lari ringan, menari, atau latihan beban
ringan.
Olahraga yang bersifat weight-bearing
(menahan beban tubuh) sangat efektif untuk menjaga kepadatan tulang dan
mencegah tulang keropos. Jadi, yuk mulai aktif bergerak!
3. Hindari Kebiasaan Buruk
Merokok dan mengonsumsi alkohol bisa
mempercepat kerusakan tulang, lho! Rokok mengurangi kemampuan tubuh menyerap
kalsium, sedangkan alkohol dapat mengganggu proses pembentukan tulang baru.
Kalau kamu masih punya kebiasaan ini,
sekarang adalah waktu yang tepat untuk berhenti!
4. Jaga Berat Badan Ideal
Berat badan yang terlalu rendah dapat
meningkatkan risiko osteoporosis, karena tubuh kekurangan lemak yang dibutuhkan
untuk memproduksi hormon yang melindungi tulang.
Sebaliknya, obesitas juga nggak baik
karena bisa memberikan tekanan berlebihan pada tulang dan sendi. Jadi, jaga
berat badanmu tetap ideal, ya!
5. Rutin Cek Kesehatan Tulang
Kalau kamu sudah memasuki usia 50 tahun
ke atas, ada baiknya melakukan pemeriksaan kepadatan tulang secara rutin. Tes
ini disebut bone density test atau DXA scan, yang akan membantu
dokter menilai kesehatan tulangmu dan memberikan penanganan yang sesuai.
Referensi: pafikabupatensiak.org
Makanan yang Baik untuk Kesehatan Tulang
Berikut adalah beberapa makanan yang
wajib masuk ke dalam menu harianmu untuk menjaga kesehatan tulang:
- Susu dan produk olahannya
- Ikan berlemak seperti salmon dan sarden
- Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli
- Buah-buahan seperti jeruk dan pisang
- Kacang-kacangan dan biji-bijian
Selain itu, jangan lupa minum air putih
yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Kesimpulan
Osteoporosis memang lebih sering terjadi
pada usia lanjut, tapi bukan berarti nggak bisa dicegah. Dengan pola hidup
sehat seperti mengonsumsi makanan kaya kalsium, rutin olahraga, dan menghindari
kebiasaan buruk, kamu bisa mengurangi risiko terkena osteoporosis.
Jadi, mulai sekarang yuk, jaga kesehatan tulangmu supaya tetap kuat dan sehat hingga usia tua!
Sumber Referensi
- RS Pondok Indah. (n.d.). Apakah Osteoporosis pada Lansia Bisa Dicegah? Diakses pada 13 Januari 2025, dari https://www.rspondokindah.co.id/id/news/osteoporosis-pada-lansia-bisa-dicegah-dan-diobati
- Mitra Keluarga. (n.d.). Mengenal Osteoporosis: Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya. Diakses pada 13 Januari 2025, dari https://www.mitrakeluarga.com/artikel/osteoporosis-adalah
- Halodoc. (n.d.). Pengobatan untuk Mengatasi Osteoporosis pada Lansia. Diakses pada 13 Januari 2025, dari https://www.halodoc.com/artikel/pengobatan-untuk-mengatasi-osteoporosis-pada-lansia