Begini Awal Sejarah Amartha - Ciseeng, Bogor Menjadi Saksinya

Begini Awal Sejarah Amartha - Ciseeng, Bogor Menjadi Saksinya
Sejarah awal berdirinya Amartha

KakaKiky - Kehadiran Amartha sangat bermanfaat bagi ekosistem keuangan mikro masyarakat. Hal ini sejalan dengan misinya, yaitu mewujudkan kesejahteraan bersama melalui pembangunan infrastruktur keuangan digital bagi ekonomi akar rumput melalui teknologi.

{getToc} $title={Daftar Isi}

Namun, belum banyak orang yang mengetahui bagaimana awal sejarah Amartha berdiri dan berkembang hingga saat ini. Bagi kamu yang penasaran dan ingin mengetahui sejarah Amartha lebih dalam, langsung simak penjelasannya di bawah ini.

Awal Sejarah Amartha Terbentuk di Ciseeng, Bogor

Sejarah Amartha dimulai dari Ciseeng, Bogor yang merupakan point (cabang) pertama di Amartha. Daerah tersebut dijadikan sebagai pilot proyek pertama oleh Andi Taufan Garuda Putra selaku Founder & CEO Amartha sekitar 14 tahun yang lalu.

Hal tersebut bermula ketika Andi Taufan yang pada saat itu bekerja di IBM Global Business Services bertemu dengan seorang ibu di Ciseeng, Bogor. Ibu tersebut bercerita terkait warung kecil miliknya yang terancam tutup sebab uang modalnya digunakan untuk membiayai pengobatan sang anak.

Mendengar kondisi tersebut, Andi Taufan pun memberikan pinjaman yang sebesar Rp500 ribu agar ibu dapat kembali membuka warung kecilnya. Pada awalnya, Andi Taufan hanya berinisiatif memberikan modal ke lima pengusaha mikro.

Akan tetapi, mitra usaha lainnya justru kemudian semakin bertumbuh di daerah tersebut hingga mencapai 200 pengusaha mikro. Pada akhirnya, Andi Taufan Garuda Putra pun mendirikan Amartha sebagai lembaga keuangan mikro untuk menghubungkan usaha mikro pedesaan yang dijalankan para perempuan tangguh dengan akses permodalan terjangkau.

Kehadiran Amartha penuh dengan harapan bahwa pengusaha kecil tidak perlu bersusah payah menambah modal dan dapat berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di pedesaan. Para ibu-ibu pun bisa mempunyai andil besar untuk menambah penghasilan suami dan melakukan kegiatan lainnya, tidak hanya mengasuh anak.

Pada awalnya, informasi mengenai Amartha hanya tersebar dari mulut ke mulut di tahun 2010 sampai 2012. Hal ini karena Amartha belum memiliki tim marketing sehingga tidak berpikir untuk memanfaatkan flyer sebagai media promosi.

Sebagai Founder & CEO Amartha, Andi Taufan memahami pentingnya pemberdayaan di tingkat akar rumput. Menurut pendapatnya, ada banyak potensi besar yang belum tergali di komunitas-komunitas kecil. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang inklusif.

Ia juga berusaha memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan, berfokus pada pemberdayaan perempuan di pedesaan. Dengan demikian, Andi Taufan yakin bahwa Amartha akan berhasil memperkuat ekonomi lokal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menciptakan dampak positif yang signifikan.

Perkembangan dan Total Pendanaan Amartha Hingga Tahun 2024

Perkembangan dan Total Pendanaan Amartha Hingga Tahun 2024
Perkembangan dan total pendanaan Amartha tahun 2024

Sejarah Amartha pada 2010 adalah sebagai microfinance yang didirikan di Ciseeng, Bogor oleh Andi Taufan Garuda Putra selaku Founder & CEO. Pendirian lembaga keuangan mikro tersebut tidak lepas dari keprihatinan Andi Taufan terhadap para pelaku usaha mikro di desa yang mengalami kesulitan finansial sebab tidak mempunyai akses layanan ke perbankan.

Andi Taufan pun mulai melakukan pendekatan sosial bisnis kepada para pelaku usaha mikro di pedesaan. Hal tersebut membuahkan hasil, yakni pertumbuhan peminjam mengalami peningkatan pesat dari 20 orang hingga menjadi 200 orang.

Fenomena inilah yang membawa Andi Taufan memperoleh penghargaan Ashoka Young Change Makers Awards 2010. Kemudian pada 2015-2016, Andi Taufan mengubah model bisnisnya menjadi Peer-To-Peer Lending agar tetap bisa memberikan layanan ke para mitra di desa dengan lebih banyak dan maksimal.

Keputusan besar tersebut ternyata berhasil menyalurkan dana lebih banyak ke mitra Amartha sehingga membuatnya menjadi salah satu perusahaan teknologi finansial yang diperhitungkan di Indonesia. Amartha dapat bersaing dengan beberapa perusahaan fintech peer to peer lending di Indonesia.

Pada 2017, layanan teknologi finansial Amartha sangat sukses yang terbukti dengan tingginya permintaan permodalan dari para pelaku usaha ultra mikro. Setelah itu, Amartha mulai meluncurkan layanan pendanaan online melalui aplikasi Amartha.

Di sepanjang 2018, Amartha sukses meningkatkan penghasilan ratusan ribu mitranya secara signifikan yang awalnya mulai dari Rp4,2 juta menjadi Rp6,2 juta per bulan. Kenaikan tersebut berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga 22% yang mana lebih cepat dari rata-rata penurunan tingkat nasional.

Amartha juga berhasil memperoleh penghargaan dari SDG Geneva Summit 2019, Jenewa, Swiss pada 2019. Penghargaan tersebut diberikan kepada Amartha sebagai perusahaan jasa keuangan yang berdampak dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Di tahun yang sama, Amartha lulus dalam pengujian di 20 standar prosedur OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pada tahapan Regulatory Sandbox. OJK pun resmi memberikan izin usaha kepada Amartha sebagai Perusahaan Penyelenggaraan Layanan Pinjaman Uang Berbasis Teknologi Informasi dengan nomor KEP-46/D.05/2019 dan berlaku tanpa batas waktu berakhir.

Amartha juga sukses dalam menyalurkan total pendanaan kurang lebih Rp2 triliun untuk 500.000 usaha ultra mikro. Bahkan, hampir menjangkau sebanyak 12.000 desa di Indonesia, mencakup Pulau Sumatra, Jawa, dan Sulawesi di tahun 2020.

Pada Maret 2020, Amartha meraih peringkat Platinum (tertinggi) sebagai perusahaan yang memberikan dampak sosial dari GRIIS (Global Impact Investing Rating System). Di 2021-2022, Amartha memiliki komitmen memberdayakan 1 juta perempuan pengusaha mikro untuk bertransformasi secara digital.

Selain itu, Amartha menerima dana dukungan dari Norwegia atau Norfund sebanyak Rp107 miliar. Dana tersebut digunakan untuk mendukung usaha kecil milik para perempuan desa, terutama yang mempunyai dampak positif terhadap lingkungan.

Untuk mendukung akselerasi inklusi keuangan bagi segmen mikro, pada 2022 Amartha resmi mengenalkan layanan Ascore.ai sebagai layanan credit decisioning stakeholder. Layanan tersebut berguna untuk membantu berbagai stakeholder memperluas jangkauan pasar ke segmen ultra mikro.

Amartha kemudian memperluas layanan ke segmen B2B (Business to Business) dan B2C (Business to Consumer) dengan memadukan pendekatan humanis serta teknologi. Pada layanan B2B, Amartha menyediakan embedded lending, loan channeling, credit decision engine, dan embedded investment.

Sedangkan, layanan B2C terdapat produk berupa earn dan microfinance marketplace. Di 2023, Community Investment Management, Credit Saison, dan International Finance Corporation memberikan Amartha institutions facility commitment untuk pembiayaan usaha mikro dari 3 organisasi terkemuka dengan total kontribusi sebesar $285 juta.

Amartha juga secara kumulatif menyalurkan modal usaha lebih dari Rp10 triliun. Pada 2024, Amartha sekali lagi menyalurkan total pendanaan dari Rp22 triliun ke lebih dari 2,5 juta perempuan pengusaha mikro di 72.000 desa sejak 2010.

Amartha pun sukses menyelenggarakan ‘The 2024 Asia Grassroots Forum’ berskala internasional yang berkolaborasi dengan Woman’s World Banking, Accion, International Finance Corporation, dan SME Finance Forum. Acara tersebut bertujuan untuk mempromosikan potensi ekonomi akar rumput di Indonesia dengan lebih masif.

Amartha kini semakin tumbuh sebagai perusahaan teknologi yang membangun ekosistem keuangan mikro sehingga lebih terhubung dengan ekonomi digital melalui investasi, permodalan, dan layanan pembayaran. Amartha turut dalam memajukan ekonomi piramida bawah dengan cara meningkatkan daya saing kewirausahaan kecil dan mikro.

Demikian penjelasan lengkap terkait awal sejarah Amartha berdiri dan berkembang sampai kini. Melalui informasi di atas, kamu menjadi lebih mengerti perjalanan bisnis dan dampak apa saja yang dihadirkan Amartha dari awal hingga saat ini. Semoga semakin banyak orang yang ikut berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup serta usaha dari pengusaha mikro di Indonesia melalui platform Amartha.

Referensi: