Operasi Kanker Paru-Paru dan Potensi Efek Sampingnya

Operasi Kanker Paru-Paru dan Potensi Efek Sampingnya
Efek samping operasi kanker paru-paru

KakaKiky - Kanker paru-paru adalah penyakit serius yang terjadi ketika ada sel-sel di paru-paru yang tumbuh dan membelah secara tidak normal. Sel-sel abnormal ini dapat membentuk suatu massa jaringan, yang disebut tumor, dan dapat menghambat kinerja organ pernapasan. Tumor yang ganas biasanya akan semakin berkembang dan menjadi sel kanker serta dapat menyebar ke organ lain melalui sistem peredaran darah dan kelenjar getah bening.

{getToc} $title={Daftar Isi}

Selain berbagai upaya pencegahan dan pengobatan non-invasif, opsi operasi seringkali tetap menjadi pilihan yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengobati kanker paru-paru. Namun, sama seperti tindakan operasi lainnya, operasi kanker paru-paru tetap memiliki potensi efek samping yang perlu dipertimbangkan. Pelajari lebih lanjut terkait operasi dan pemeriksaan kanker paru-paru terlengkap di Singapura, melalui tautan berikut ini: https://icts.id/paket-skrining-kanker-paru-paru-singapura.

Jenis-Jenis Operasi Kanker Paru-Paru

Jenis-Jenis Operasi Kanker Paru-Paru
Macam jenis operasi kanker paru-paru

Tindakan operasi terhadap kanker paru-paru biasanya akan bergantung pada karakteristik dan stadium kanker. Tindakannya bisa berupa pengangkatan sebagian kecil paru atau bahkan satu sisi paru-paru secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa prosedur operasi yang mungkin dilakukan.

  • Wedge resection (reseksi iris): mengangkat bagian kecil paru-paru yang terjangkit tumor beserta beberapa jaringan sehat di sekitarnya.
  • Segmentektomi (reseksi segmental): mengangkat bagian atau segmen paru-paru yang lebih besar dibandingkan dengan reseksi iris, tetapi tidak mencakup seluruh lobus.
  • Lobektomi: mengangkat seluruh bagian lobus dari satu sisi paru-paru.
  • Pneumonektomi: mengangkat salah satu sisi paru-paru secara keseluruhan.
  • Pengangkatan kelenjar getah bening: dokter bedah kemungkinan juga akan mengangkat kelenjar getah bening dari dada untuk memeriksa adanya tanda-tanda pertumbuhan sel kanker di area tersebut.

Risiko operasi terhadap kanker paru-paru dapat dipengaruhi oleh banyak variabel, termasuk jenis prosedur yang dilakukan, teknik bedah yang digunakan, kondisi pasien, dan faktor lainnya. Proses ini perlu berada di bawah bimbingan dokter spesialis bedah toraks yang dapat memberikan saran dan panduan personal bagi tiap pasien.

Potensi Efek Samping Operasi Kanker Paru-Paru

Efek samping operasi kanker paru-paru juga dapat bervariasi tergantung pada jenis operasi yang dilakukan dan kesehatan pasien secara keseluruhan. Meski begitu, dokter spesialis bedah toraks akan berusaha untuk meminimalisir risiko yang ada. Berikut adalah beberapa efek samping yang umum terjadi:

  • Nyeri: rasa nyeri di dada dan bahu adalah efek samping yang biasa terjadi setelah operasi kanker paru-paru. Obat pereda rasa sakit akan diberikan untuk membantu meredakan nyeri.
  • Infeksi: infeksi pada luka operasi atau paru-paru dapat terjadi. Untuk mengatasinya, dokter akan membuatkan resep obat antibiotik.
  • Susah bernapas: pasca menjalani operasi, pasien mungkin akan mengalami kesulitan bernapas, terutama jika sebagian besar atau satu sisi paru-paru yang diangkat. Terapi fisik untuk melatih pernapasan dapat membantu pasien belajar bernapas dengan lebih efektif.
  • Penggumpalan darah: ada potensi terjadi penggumpalan darah di kaki atau paru-paru setelah operasi. Obat pengencer darah dapat membantu mencegah hal ini terjadi.
  • Kerusakan organ tubuh lainnya: dampak operasi pada rusak atau menurunnya fungsi organ tubuh yang lain, seperti jantung atau ginjal, sebenarnya sangat jarang terjadi, tetapi tetap perlu mendapat perhatian serius. Hal ini bisa terjadi pada pasien yang sudah menderita masalah terkait organ-organ tersebut sebelumnya. Karena itu, dokter perlu memeriksa rekam medis pasien secara lengkap dan melakukan tes untuk mencari kemungkinan risiko sebelum operasi dilakukan.
  • Reaksi anestesis: beberapa orang memiliki reaksi terhadap obat bius (anestesi) atau obat lain yang dipakai selama proses operasi. Meskipun cukup jarang terjadi, kondisi ini bisa serius karena berpotensi menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya. Selama operasi, dokter akan memantau detak jantung, laju pernapasan, tekanan darah, dan tanda-tanda lain, untuk mencegah dan menangani risiko tersebut.
  • Pemulihan fungsi tubuh lain melambat: pasca operasi, beberapa fungsi organ tubuh, seperti usus, bisa terlambat untuk pulih dan terkadang bisa menjadi serius. Selain itu, tingkat produksi energi pada tubuh juga bisa turun. Guna membantu menurunkan risiko efek samping ini, pasien perlu bangun dari tempat tidur dan berjalan perlahan setelah operasi dan dinyatakan aman oleh dokter untuk bergerak.
  • Kematian: meskipun jarang, kematian dapat terjadi akibat komplikasi dari tindakan operasi.

Penting untuk diingat bahwa setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda dan membutuhkan tahapan pemulihan yang berbeda pula. Karenanya, sebelum memutuskan untuk melanjutkan operasi kanker paru-paru, penting bagi pasien untuk mendapatkan pemahaman penuh tentang prosedur yang direkomendasikan serta periode pemulihannya. Setelah mempertimbangkan jenis, lokasi, dan stadium kanker, serta fungsi paru-paru dan kesehatan pasien secara keseluruhan, dokter bedah baru bisa memastikan bahwa pasien merupakan kandidat yang layak untuk menjalani operasi paru-paru. Dokter bedah akan mendiskusikan potensi efek samping pasca operasi secara lebih detail dengan pasien sebelum tindakan operasi dilakukan. Bagaimanapun juga, tujuan dari operasi ini adalah untuk mengangkat sebanyak mungkin sel kanker dari paru-paru pasien

Kapan Harus Menemui Dokter?

Kapan Harus Menemui Dokter?
Kapan harus menemui dokter paru-paru

Jangan biasakan menunda-nunda untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami beberapa gejala gangguan pernapasan berikut ini:

  • Batuk yang tidak kunjung sembuh
  • Batuk berdarah
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja
  • Kelelahan
  • Suara serak
  • Merasa sakit saat menelan

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin beberapa tes pencitraan seperti rontgen dada, MRI, CT scan, atau PET CT scan, untuk mendiagnosis adanya pertumbuhan sel kanker pada paru-paru sebelum menentukan tindakan pengobatan yang akan diambil.

Dukungan Emosional

Bagi banyak pasien, terlebih bagi yang baru pertama kali mengalami operasi jenis apa pun, tindakan operasi kanker paru-paru bisa saja menjadi pengalaman yang cukup mengguncang secara psikologis. Dorongan semangat dari orang-orang terkasih, keluarga, saudara, atau bahkan dari terapis, akan sangat memotivasi pasien untuk cepat pulih. Dukungan emosional ini dapat membantu pasien mengatasi stres dan kecemasan selama menjalani masa pemulihan.

Kesimpulan

Operasi adalah pilihan pengobatan kanker paru-paru yang sudah biasa dilakukan dan terbukti efektif bagi banyak pasien. Namun, penting untuk memahami adanya potensi efek samping operasi sebelum mengambil keputusan. Berkonsultasilah dengan dokter spesialis bedah toraks berpengalaman untuk mendiskusikan risiko dan manfaat operasi serta untuk menyusun rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.