Operasi untuk Nyeri Dada Tak Semenakutkan Dulu!

Operasi untuk Nyeri Dada Tak Semenakutkan Dulu
Operasi untuk nyeri dada

KakaKiky - Nyeri dada merupakan salah satu keluhan kesehatan yang paling umum di kalangan masyarakat dan bisa menimbulkan kekhawatiran. Hal ini sangat bisa dimengerti karena rasa nyeri di dada bisa menjadi indikasi adanya gangguan atau masalah pada beberapa organ dalam tubuh.

{getToc} $title={Daftar Isi}

Penyebab nyeri di dada bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti penyakit jantung, paru-paru, atau bahkan pencernaan. Jika kondisi ini bertambah buruk seiring waktu, hal itu menandakan bahwa Anda perlu memeriksakan diri ke dokter spesialis bedah toraks untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter spesialis bedah toraks biasanya akan segera melakukan serangkaian pemeriksaan dan menegakkan diagnosis terhadap penyakit yang Anda derita. Jika diperlukan, dokter juga dapat melakukan tindakan operasi pada dada atau toraks Anda. Salah satu metodenya adalah operasi bedah minimal invasif, yaitu metode operasi dengan risiko yang lebih sedikit. Anda bisa mendapatkan informasi terkait prosedur operasi minimal invasif secara lengkap di Singapura dengan mengakses tautan berikut ini: https://icts.id.

Apa itu Operasi Minimal Invasif?

Di masa lalu, metode operasi untuk mengatasi penyakit dalam yang menyebabkan nyeri dada seringkali dirasa menakutkan dan penuh dengan risiko. Jika sudah parah, pasien biasanya diharuskan menjalani operasi besar yang melibatkan sayatan yang besar serta proses pemulihan yang lama. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi medis, kini telah tersedia metode operasi yang lebih aman dengan tingkat pemulihan yang lebih cepat. Salah satunya adalah operasi toraks minimal invasif yang memiliki risiko relatif minimal pasca operasi. Operasi minimal invasif pada dada atau toraks merupakan suatu metode bedah yang dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada tubuh. Dokter bedah akan menggunakan kamera dan instrumen bedah untuk mencapai paru-paru melalui sayatan kecil di antara tulang rusuk.

Operasi Minimal Invasif
Operasi Minimal Invasif - Image by Wiroj Sidhisoradej From Freepik

Untuk melakukan operasi ini, dibutuhkan kecakapan dan pengalaman dari dokter spesialis bedah toraks berkualitas. Sebagai informasi, dokter spesialis bedah toraks adalah dokter yang mengkhususkan diri untuk mendalami ilmu dan kemampuan dalam menangani berbagai penyakit dalam, seperti jantung, paru-paru, dan rongga dada atau toraks. Dokter ahli di bidang ini juga terlatih untuk menentukan diagnosis, resep obat, prognosis, perawatan berkelanjutan untuk pasien, dan melakukan tindakan operasi jika diperlukan. Operasi minimal invasif biasanya akan dilakukan oleh dokter bedah dengan dua pilihan teknik, yaitu bedah dengan bantuan video (VATS) atau bedah dengan bantuan robot (robotic-assisted surgery).

1. Metode operasi dengan bantuan video (VATS)

Secara garis besar, metode operasi dengan bantuan video (VATS) dilakukan dengan cara memasukkan tabung/pipa kecil, atau yang disebut sebagai torakoskopi, melalui sayatan kecil di antara tulang rusuk. Kamera kecil dipasang di ujung tabung tersebut. Teknik ini memungkinkan dokter bedah untuk dapat melihat keseluruhan seluruh rongga dada tanpa harus membedahnya atau melebarkan tulang rusuk. Kemudian, dokter bedah akan mengangkat jaringan yang terkena penyakit dengan instrumen bedah khusus yang dimasukkan melalui satu atau dua sayatan kecil tambahan.

2. Metode operasi dengan bantuan robot (robotic-assisted surgery)

Metode operasi dengan bantuan robot ini mengedepankan peran robot sebagai asisten dokter bedah saat menjalankan operasi. Dalam prosesnya, dokter bedah akan duduk di samping pasien dengan memegang konsol untuk mengontrol instrumen (alat-lata bedah), termasuk kamera, pada sistem bedah robotik. Sebuah kamera kecil 3D beresolusi tinggi dimasukkan ke dalam tubuh melalui salah satu sayatan kecil untuk memberikan gambaran bagian dalam rongga dada yang jelas. Sementara itu, instrumen robotik yang dikendalikan kemudian dimasukkan melalui sayatan kecil lainnya yang dibuat di antara tulang rusuk. Dokter bedah akan mengangkat jaringan yang terjangkit melalui salah satu sayatan tersebut. Penggunaan instrumen ini memungkinkan dokter bedah untuk melakukan operasi tanpa harus membuat sayatan yang lebih besar guna membuka dada atau melebarkan tulang rusuk.

Metode operasi ini tidak selalu diperlukan dan bergantung pada hasil diagnosis penyakit yang dialami pasien. Dokter akan menentukan apakah operasi merupakan pilihan terbaik berdasarkan penyebab nyeri dada, kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan, dan preferensi pasien. Operasi toraks minimal invasif dapat dipakai untuk menangani berbagai penyakit di area dada, termasuk jantung, paru-paru, dan organ-organ lain di sekitarnya. Beberapa kondisi tersebut, di antaranya:

  • Penyakit jantung: Gagal jantung atau penyakit jantung bawaan.
  • Penyakit paru-paru: Kanker paru-paru, myasthenia gravis, pneumotoraks, dan nodul paru-paru.
  • Penyakit esofagus (kerongkongan): Kanker esofagus atau reseksi esofagus
  • Penyakit tulang belakang: Dekompresi tulang belakang (herniasi diskus), fusi tulang belakang, dan pemasangan implan tulang belakang.

Keunggulan Operasi Minimal Invasif

Operasi minimal invasif adalah jenis operasi yang dilakukan dengan menggunakan sayatan kecil dan instrumen khusus. Operasi ini menawarkan beberapa keuntungan, seperti:

  • Sayatan kecil yang berarti rasa sakit menjadi lebih sedikit dan pemulihan pasien pun menjadi lebih cepat.
  • Operasi minimal invasif biasanya memakan waktu lebih singkat daripada operasi konvensional.
  • Sayatan yang kecil akan menghasilkan bekas luka yang lebih kecil pula dan cenderung samar.
  • Mempersingkat durasi rawat inap karena luka yang dialami pasca operasi tidak terlalu besar.

Risiko Operasi Minimal Invasif

Risiko Operasi Minimal Invasif
Risiko operasi minimal invasif

Operasi minimal invasif dilakukan dengan sayatan kecil sehingga memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan operasi besar. Namun, operasi ini tetap memiliki risiko seperti adanya pendarahan atau infeksi. Selain itu, ada juga risiko komplikasi respons tubuh terhadap obat bius yang dapat membuat Anda seperti tertidur selama operasi. Meskipun begitu, risiko efek samping dari operasi minimal invasif tetap saja jauh lebih kecil daripada prosedur bedah konvensional. Karena itu, metode operasi ini lebih direkomendasikan sebagai salah satu tindakan medis modern saat ini.

Kesimpulan

Jika Anda mengalami nyeri di bagian dada, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Semakin cepat Anda mendapatkan perawatan medis, semakin besar peluang untuk mendapatkan hasil yang optimal. Prognosis yang berkelanjutan terhadap pasien operasi minimal invasif menjadikan metode ini sebagai pilihan tepat bagi orang-orang dengan berbagai kondisi. Jika Anda perlu menjalani pembedahan, bicarakanlah dengan dokter bedah terkait kemungkinan untuk menjalani operasi jenis ini.