Rangkuman Materi Fisika - Fluida Statis
Rangkuman Fisika Fluida Statis |
KakaKiky - Sebelum melakukan percobaan atau praktikum fisika, biasanya praktikan diharuskan untuk membuat catatan ringkas pada logbook agar lebih memahami praktikum yang akan dilakukan. Untuk menghemat waktu yang kamu miliki, berikut ini KakaKiky sediakan rangkuman materi praktikum fisika tentang fluida statis.
A. Pengertian Fluida Statis
Fluida statis adalah kondisi di mana
fluida tidak mengalir, atau memiliki kecepatan netral di seluruh volume fluida.
Dalam kondisi ini, tekanan fluida di setiap titik di dalam sistem sama, dan
tidak ada aliran massa.
Zat yang termasuk adalah zat cari dan
gas. Fluida statis atau hidrostatika merupakan salah satu cabang ilmu sains
yang membahas karakteristik fluida saat diam, biasanya membahas mengenai
tekanan pada fluida ataupun yang diberikan oleh fluida (gas atau cair) pada
objek yang tenggelam di dalamnya.
Fluida statis dipakai untuk menjelaskan
fenomena-fenomena seperti kenaikan besar tekanan air terhadap kedalamannya dan
perubahan besar tekanan atmosfer terhadap ketinggian pengukuran dari permukaan
laut.
1. Massa Jenis
Massa jenis adalah ukuran kerapatan suatu benda dan didefinisikan sebagai berat suatu benda dibagi dengan volumenya. Semakin besar massa jenisnya, maka benda tersebut memiliki kerapatan yang besar.
Keterangan:
- Ρ (rho) = massa jenis benda (kg/m3)
- m = massa benda (kg)
- v = volume benda (m3)
Secara kasar, massa jenis dapat
digunakan untuk mengetahui apakah benda dapat mengapung di permukaan air. Benda
atau objek yang memiliki massa jenis lebih kecil akan selalu berada di atas
massa jenis yang lebih besar. Contohnya, minyak akan selalu mengapung di atas
permukaan air karena massa jenis minyak lebih kecil dari massa jenis air.
Semua benda atau objek yang memiliki
massa jenis yang lebih besar daripada air akan selalu tenggelam. Prinsip inilah
yang digunakan oleh insinyur kapal dalam merancang kapal. Perhatikan gambar di
bawah ini, prinsip inilah yang digunakan sehingga kapal selam dapat menyelam
dan mengapung kembali ke permukaan laut.
2. Tekanan Hidrostastis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang
diberikan oleh fluida yang diam (atau tidak bergerak) pada suatu titik
tertentu. Tekanan hidrostatis ini ditentukan oleh massa fluida di atas titik
tersebut dan oleh ketinggian fluida di atas titik tersebut. Secara matematis,
tekanan hidrostatis dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
P = ρgh
di mana:
- P adalah tekanan hidrostatis (dalam N/m² atau Pa)
- ρ adalah massa jenis fluida (dalam kg/m³)
- g adalah percepatan gravitasi (dalam m/s²)
- h adalah ketinggian fluida di atas titik tersebut (dalam meter)
Jadi, tekanan hidrostatis akan berubah
seiring dengan ketinggian fluida di atas titik tersebut dan juga dengan massa
jenis fluida.
Satuan tekanan adalah Newton per meter
kuadrat (N/m2) atau paskal (ρa). Contoh tekanan hidrostatik yakni
pada aliran darah atau yang biasa kita sebut sebagai tekanan darah, merupakan
tekanan yang diberikan oleh darah (sebagai fluida) terhadap dinding.
Tekanan mutlak merupakan tekanan total yang dialami benda atau objek yang berada di dalam air dan dinyatakan dengan:
P = Ph + Patm
Di mana:
- Patm = tekanan atmosfer
- Ph = tekanan titik kedalaman
Tekanan mutlak merupakan tekanan yang
sebenarnya, sehingga jika kita melakukan eksperimen dan mendapat data mengenai
tekanan, maka perlu ditambah dengan tekanan atmosfer.
3. Hukum Pascal
Hukum Pascal adalah hukum fisika yang
menyatakan bahwa tekanan yang diterima oleh suatu benda yang berada di dalam
fluida akan diteruskan ke seluruh bagian benda tersebut dengan rasio yang sama.
Hukum ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan Prancis bernama Blaise Pascal pada
tahun 1653.
Secara matematis, hukum Pascal dapat
dinyatakan sebagai:
ΔP = F/A
di mana:
- ΔP adalah perubahan tekanan (dalam N/m² atau Pa)
- F adalah gaya yang diterima oleh benda (dalam N)
- A adalah luas bidang benda yang menerima gaya (dalam m²)
Hukum Pascal sangat penting dalam
berbagai aplikasi teknik, seperti dalam teknologi hidraulik dan pembuatan
mesin. Contohnya, jika kita menekan oli hidrolik melalui piston dengan luas
sebesar 1 m² dan dengan gaya sebesar 10.000 N, maka tekanan yang diterima oleh
oli hidrolik akan meningkat sebesar 10.000 N/m² (atau 10.000 Pa).
Dalam bahasa lainnya hukum pascal
dikenal sebagai hukum "pascal setara" atau "hukum diteruskan
tekanan"
B. Penerapan Fluida Statis Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Fluida statis dapat diterapkan dalam
berbagai aspek kehidupan sehari-hari, diantaranya:
1. Sistem pengisian tangki air
Sebuah tangki air yang dipasok dari
sumber air dengan tekanan tinggi dapat menyimpan air dengan kondisi fluida
statis. Tekanan pada dasar tangki akan sama dengan tekanan pada bagian atas
tangki sehingga air dapat disimpan dengan aman tanpa aliran.
2. Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal adalah salah satu
jenis pompa yang digunakan untuk mengangkut fluida dengan kondisi statis. Pompa
ini bekerja dengan cara mengubah energi mekanik dari sumber daya yang digunakan
menjadi energi kinetik fluida, yang kemudian diubah menjadi tekanan.
3. Tata udara pada kendaraan
Sistem tata udara pada kendaraan
menggunakan kondisi fluida statis untuk mendinginkan ruang mesin. Udara dingin
dari kompresor AC diteruskan melalui saluran ke ruang mesin dan menurunkan suhu
ruangan.
4. Pembuatan mesin
Beberapa mesin seperti mesin hidrolik
dan mesin pembuat es menggunakan kondisi fluida statis untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi fluida dan sebaliknya.
5. Sistem pembuangan sampah
sistem pembuangan sampah di rumah yang
menggunakan pipa besar untuk mengalirkan sampah ke tempat pembuangan akhir,
memanfaatkan kondisi fluida statis untuk memastikan sampah tidak kembali ke
rumah.
C. Cara Menentukan Rapat Massa Zat Cair
Berikut adalah cara menentukan rapat
massa zat cair:
FA = ρc . VΔt . g
Maka rapat massa zat cairnya:
di mana:
- FA = gaya apung
- VΔt = volume benda yang tenggelam atau benda di dalam zat cair
- g = percepatan gravitasi
D. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes adalah hukum fisika
yang menyatakan bahwa gaya apung (upthrust) pada suatu benda yang
ditenggelamkan dalam fluida sama dengan berat fluida yang digeser oleh benda
tersebut. Hukum ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan Yunani kuno bernama Archimedes
pada abad ke-3 SM.
Secara matematis, hukum Archimedes dapat
dinyatakan sebagai:
F_buoyancy = V * ρ_fluid * g
di mana:
- F_buoyancy adalah gaya apung (dalam N)
- V adalah volume benda yang ditenggelamkan (dalam m³)
- ρ_fluid adalah massa jenis fluida (dalam kg/m³)
- g adalah percepatan gravitasi (dalam m/s²)
Hukum Archimedes sangat penting dalam
berbagai aplikasi teknik, seperti dalam desain kapal, perahu, dan pembuatan
mesin hidrolik. Contohnya, sebuah benda dengan berat 1000N yang ditenggelamkan
dalam air akan menerima gaya apung sebesar 1000N.
Dalam bahasa lain hukum Archimedes
dikenal dengan istilah hukum "gaya apung" atau "hukum
tenggelam"
Nah sobat, itulah ringkasan materi untuk
praktikum fisika tentang fluida statis. Semoga ringkasan materi tersebut dapat
bermanfaat dan membantu kamu menghemat waktu dalam menulis. Jangan lupa untuk
meninggalkan jejak berupa komentar di bawah, wassalamu’alaikum and Be Prepared!