Rangkuman Materi Fisika - Viskositas Zat Cair
Rangkuman Fisika - Viskositas Zat Cair |
KakaKiky - Sebelum melakukan percobaan atau praktikum fisika, biasanya praktikan diharuskan untuk membuat catatan ringkas pada logbook agar lebih memahami praktikum yang akan dilakukan. Untuk menghemat waktu yang kamu miliki, berikut ini KakaKiky sediakan rangkuman materi praktikum fisika tentang viskositas zat cair.
A. Pengertian Viskositas Zat Cair
Viskositas fluida (zat cair) adalah
gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang bergerak, atau benda padat yang
bergerak dalam fluida. Besarnya gesekan ini juga disebut sebagai kekentalan zat
cair. Jadi semakin besar viskositas zat cair, maka akan semakin susah benda
padat bergerak di dalam zat cair tersebut.
Viskositas dalam zat cair yang bekerja
adalah gaya kohesi antar partikel zat cair. Viskositas dapat dinyatakan sebagai
tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara molekul-molekul cairan yang
satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir, dapat dikatakan
memiliki viskositas yang rendah dan sebaliknya bila ia sulit mengalir maka
memiliki viskositas yang besar (tinggi).
1. Rapat Massa
Rapat massa adalah ukuran konsentrasi
massa zat cair dan dinyatakan dalam bentuk massa persatuan volume. Rapat massa
air (r air) pada suhu 4°C dan pada tekanan atmosfer (P atm) adalah 1000kg/m3.
Berat jenis adalah berat benda persatuan volume pada temperature dan tekanan
tertentu, dan berat suatu benda adalah hasil kali antara rapat massa (r) dan
percepatan gravitasi.
Rapat relative (s) adalah perbandingan
antara rapat massa suatu zat dan rapat massa air (r air), atau perbandingan
antara berat jenis suatu zat dan berat jenis air. Karena pengaruh temperatur
dan tekanan pada rapat massa zat cair sangat kecil, maka dapat diabaikan
sehingga rapat massa zat cair dapat dianggap tetap.
2. Kekentalan
Kekentalan dalam fisika diartikan
sebagai tingkat resistensi suatu cairan terhadap perubahan bentuk. Semakin
tinggi kekentalan suatu cairan, maka semakin sulit cairan tersebut berubah
bentuk. Kekentalan ditentukan oleh interaksi molekul dalam cairan dan dapat
diukur dengan menggunakan unit Pascal-sekon (Pa·s), yang dikenal sebagai
viskositas. Contoh cairan yang memiliki kekentalan tinggi adalah jelatang,
sedangkan cairan yang memiliki kekentalan rendah adalah air.
Kekentalan disebabkan adanya kohesi
antara partikel zat cair sehingga menyebabkan adanya tegangan geser antara
molekul-molekul yang bergerak. Zat cair ideal tidak memiliki kekentalan dinamik
atau kekentalan absolute dan kekentalan kinematis.
3. Aliran Laminer dan Aliran Turbulen
Aliran laminer adalah jenis aliran fluida di mana lapisan-lapisan cairan bergerak dengan arah yang sama dan tidak tercampur satu sama lain. Dalam aliran laminer, lapisan cairan yang berada di permukaan dan lapisan yang berada di dasar memiliki kecepatan yang berbeda, tetapi tidak ada pergerakan transversal atau turbulensi di antara lapisan-lapisan tersebut. Aliran laminer dapat terjadi pada cairan yang memiliki viskositas yang tinggi, seperti minyak atau jelatang, dan dapat dijumpai pada aliran cairan yang melalui pipa atau saluran dengan sekering yang luas dan tidak berbelok.
Aliran turbulen adalah jenis aliran
fluida di mana ada pergerakan yang acak dan tidak teratur di dalam cairan. Dalam
aliran turbulen, cairan tidak bergerak dalam lapisan-lapisan yang terpisah
seperti pada aliran laminer, tetapi pltu tercampur dan bergerak secara acak.
Pada aliran turbulen, kecepatan dan tekanan cairan berubah-ubah secara acak dan
tidak terprediksi. Aliran ini dapat terjadi pada cairan yang memiliki
viskositas yang rendah, seperti air, dan dapat dijumpai pada aliran cairan yang
melalui pipa atau saluran yang sempit atau berbelok-belok. Aliran turbulen
merupakan contoh dari aliran yang tidak laminer.
4. Rumus Viskositas Zat Cair
Besar gaya F yang diperlukan untuk
menggerakkan suatu lapisan fluida dengan kelajuan tetap v untuk luas A dan
letaknya pada jarak y dari suatu permukaan yang tidak bergerak dinyatakan oleh
penurunan rumus:
F = nA
Keterangan:
- n = koefisien viskositas
- Av = besarnya gaya F yang diperlukan untuk menggerakkan suatu lapisan fluida
- Y = letak sesuatu dari permukaan yang tidak bergerak
Satuan
turunannya adalah kg m-1 s-1
5. Bilangan Reynolds
Bilangan
Reynolds adalah angka yang digunakan untuk mengukur karakteristik aliran fluida
dan menentukan apakah aliran tersebut laminar atau turbulen. Bilangan Reynolds
ditentukan dengan membandingkan gaya inertial fluida dengan gaya viskositas
fluida. Bilangan Reynolds dapat dihitung dengan rumus:
Re
= (VD/v)
di
mana:
- Re = bilangan Reynolds
- V = kecepatan aliran fluida
- D = diameter pipa atau ukuran saluran
- v = viskositas kinematik fluida
Jika
bilangan Reynolds (Re) lebih kecil dari 2300, maka aliran tersebut dikatakan
laminar. Jika bilangan Reynolds (Re) lebih besar dari 4000, maka aliran
tersebut dikatakan turbulen. Jika bilangan Reynolds (Re) antara 2300 dan 4000,
maka aliran tersebut dikatakan transisi antara laminar dan turbulen.
B. Sifat-Sifat Fluida
Dalam
fisika, fluida dapat didefinisikan sebagai substansi yang tidak memiliki bentuk
tetap dan dapat berubah bentuk sesuai dengan kontainer yang digunakan. Fluida
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu cairan dan gas. Beberapa sifat-sifat
fluida yang penting dalam fisika antara lain:
- Densitas: massa fluida per satuan volume.
- Viskositas: tingkat resistensi suatu cairan terhadap perubahan bentuk.
- Kompresibilitas: tingkat kemampuan suatu fluida untuk mengubah volume saat tekanan diterapkan.
- Permeabilitas: tingkat kemampuan suatu fluida untuk melewati suatu bahan.
- Konduktivitas termal: tingkat kemampuan suatu fluida untuk mentransfer panas.
- Konduktivitas elektrik: tingkat kemampuan suatu fluida untuk mentransfer listrik.
- Aliran: suatu fluida dapat bergerak, yang dapat digolongkan ke dalam aliran laminer dan aliran turbulen.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Viskositas Zat Cair
Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi viskositas zat cair, yaitu:
- Suhu: viskositas cairan akan menurun saat suhu cairan meningkat.
- Konsentrasi: viskositas cairan akan menurun saat konsentrasi cairan meningkat.
- Tekanan: viskositas cairan akan menurun saat tekanan cairan meningkat.
- Interaksi molekul: viskositas cairan akan bervariasi sesuai dengan interaksi molekul dalam cairan.
- Ukuran partikel: viskositas cairan akan meningkat saat ukuran partikel dalam cairan meningkat.
- Viskositas kinematik: viskositas kinematik cairan akan meningkat saat panjang persilangan dari molekul cairan meningkat.
- Konsistensi: viskositas cairan akan meningkat saat konsistensi cairan meningkat.
- Viskositas dinamis : viskositas dinamis cairan akan meningkat saat gaya yang diterapkan pada cairan meningkat.
Semua
faktor yang disebutkan di atas mempengaruhi viskositas cairan dan dapat
digunakan untuk mengukur viskositas cairan dengan menggunakan rumus yang
sesuai.
D. Hukum Stokes
Hukum
Stokes adalah hukum fisika yang menjelaskan tentang bagaimana gaya viskositas
mempengaruhi gerakan partikel yang bergerak dengan kecepatan yang rendah dalam
fluida. Hukum ini dikemukakan oleh fisikawan Inggris, George Gabriel Stokes
pada tahun 1851.
Hukum
Stokes menyatakan bahwa gaya yang diperlukan untuk mempertahankan gerakan
partikel bergerak dengan kecepatan yang tetap dalam fluida adalah sebanding
dengan viskositas fluida, diameter partikel, dan kecepatan partikel, yang dapat
ditulis sebagai:
F
= 6πηrv
di
mana:
- F = gaya yang diperlukan
- η = viskositas fluida
- r = diameter partikel
- v = kecepatan partikel
Hukum
ini hanya berlaku untuk gerakan partikel yang bergerak dengan kecepatan yang rendah
dalam fluida yang viskositasnya tidak berubah dengan waktu dan tidak ada aliran
transversal yang terjadi.
E. Penerapan Viskositas Dalam Kehidupan
Beberapa
contoh penerapan viskositas dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1. Pembuatan cat
Viskositas
yang tepat dibutuhkan untuk membuat cat agar dapat diterapkan dengan mudah dan
merata pada permukaan yang akan dicat tanpa mengalami pengendapan atau
pengenceran.
2. Pembuatan minyak pelumas
Viskositas
yang tepat dibutuhkan untuk membuat minyak pelumas agar dapat digunakan untuk
melumasi mesin-mesin yang bergerak dengan kecepatan tinggi tanpa mengalami
pengendapan atau pengenceran.
3. Pembuatan sirup
Viskositas
yang tepat dibutuhkan untuk membuat sirup agar dapat dituangkan dengan mudah
dan tidak terlalu cepat mengalami pengendapan atau pengenceran.
4. Pembuatan pasta gigi
Viskositas
yang tepat dibutuhkan untuk membuat pasta gigi agar dapat dikeluarkan dari tube
dengan mudah dan tidak terlalu cepat mengalami pengendapan atau pengenceran.
5. Pembuatan kosmetik
Viskositas
yang tepat dibutuhkan untuk membuat produk kosmetik seperti lotion, krim, dan
makeup agar dapat diterapkan dengan mudah dan merata tanpa mengalami
pengendapan atau pengenceran.
Nah sobat, itulah ringkasan materi untuk
praktikum fisika tentang viskositas zat cair. Semoga ringkasan materi tersebut
dapat bermanfaat dan membantu kamu menghemat waktu dalam menulis serta menjawab soal tentang viskositas zat cair. Jangan lupa
untuk meninggalkan jejak berupa komentar di bawah, wassalamu’alaikum and Be
Prepared!