Mikroskop: Pengertian, Macam Jenis, Dan Cara Menggunakannya
KakaKiky - Pada kesempatan kali ini, kakakiky akan membahas tentang Laporan Praktikum Biologi dengan judul Mikroskop. Laporan ini membahas tentang mikroskop, bagian-bagian mikroskop dan fungsinya, serta cara menggunakannya. Berikut ini adalah bagian tujuan, teori, alat, bahan, cara kerja, dan pembahasan mengenai laporan mikroskop.
LAPORAN BIOLOGI TENTANG MIKROSKOP
1.1 Tujuan
Tujuan dari laporan ini adalah agar
mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi.
1.2 Teori Tentang Mikroskop
Pengertian Mikroskop
Mikroskop digunakan untuk memperbesar
gambaran dari benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Kata mikroskop berasal dari bahasa Latin, yaitu micro berarti kecil dan scopium
berarti penglihatan. Ilmuan yang mendasar ditemukannya mikroskop adalah Robert
Hooke yang lahir di Inggris 18 Juli 1632. Dia adalah ilmuan yang memperkenalkan
dinding sel pertama kali apda tahun 1665 ketika ia mengamati sel-sel mati
pepagan pohon ek dengan mikroskop. Namun diperlukan lensa hebat buatan Antoni
van Leeuwenhoek untuk memvisualisasikan sel hidup.
Jenis-jenis Mikroskop
Berdasarkan metode kerjanya, ada dua
jenis mikroskop, yaitu mikroskop optik (mikroskop biologi dan mikroskop stereo)
dan mikroskop elektron. Mikroskop optik menggunakan cahaya yang dilewatkan pada
lensa objektif dan lensa okuler untuk menghasilkan bayangan yang diperbesar
dari preparat. Mikroskop elektron menggunakan elektron yang membesarkan benda.
Kemampuan memperbesar bayangan pada mikroskop elektron jauh lebih besar dari pada
mikroskop optik.
Mikroskop Optik (Cahaya) |
Bayangan Hasil Mikroskop
Bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop
adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Lensa objektif memberikan pembesaran
mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas
lensa okuler. Bayangan nyata tadi, pada gilirannya diperbesar oleh lensa okuler
untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Bagian-Bagian Mikroskop Dan Fungsinya
- Lensa Okuler, berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif. Lensa ini tersedia dalam berbagai ukuran pembesaran, biasanya 4x, 10x, 40x, dan 100x.
- Tubus (tabung okuler), berupa tabung kosong yang dapat dinaik dan diturunkan untuk mengatur fokus.
- Revolver, alat yang diputar untuk memilih ukuran lensa objektif yang digunakan.
- Lensa Objektif, berfungsi untuk menghasilkan bayangan benda yang sedang diamati. Lensa ini tersedia biasanya 4x, 5x, 10x, 60x, dan 100x.
- Makrosekrup (sekrup pengatur tubus kasar). Sebagai tombol pengatur fokus bayangan dengan menaik turunkan tabung mikroskop dengan cepat.
- Mikrosekrup (sekrup pengatur tubus halus), sebagai tombol pengatur fokus bayangan dengan menaik turunkan tabung mikroskop dengan jarak pergesaran yang lebih rapat dibandingkan makrosekrup.
- Lengan mikroskop, bagian yang dipegang ketika mikroskop akan dipindahkan
- Penjepit objek, menjepit preparat agar kedudukannya tidak bergeser ketika sedang diamati.
- Meja Objek, tempat meletakkan preparat yang akan diamati.
- Kondensor, berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mikroskop. Kodensor memiliki dua bagian yaitu, susunan lensa untuk mengumpulkan sinar yang masuk ke dalam mikroskop dan diafragma, untuk mengatur sinar-sinar tepi masuk ke dalam mikroskop.
- Cermin, untuk mengarahkan cahaya agar dapat masuk ke lever diafragma dan kondensor. Biasanya tersedia dua cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Cermin datar berfungsi untuk menangkap cahaya dari satu arah, contohnya cahaya lampu. Cermin cekung berfungsi untuk menangkap cahaya dari banyak arah, contohnya cahaya matahari.
- Sekrup pengatur kondensor, sebagai tombol pengatur fokus cahaya dnegan menaik turunkan kondensor.
- Sumbu inklinasi, mengatur kemiringan mikroskop.
- Kaki mikroskop, untuk mengokohkan kedudukan mikroskop.
1.3. Alat dan Bahan
- Mikroskop Biologi
- Bahan Latihan
- Aquadest
- Kaca Benda (microscope slides/Object glass)
- Kaca penutup (cover glass)
- Pisau silet
1.4. Cara Kerja
A. Penggunaan Mikroskop
- Keluarkan mikroskop dari lemari penyimpanan dengan hati-hati, salah satu tangan memegang lengan mikroskop sedangkan tangan yang lainnya menyangga kaki mikroskop.
- Letakkan mikroskop di atas meja kerja, tetapi jangan terlalu ke tepi. Posisi mikroskop yang baik adalah jika meja benda dan cermin di bawahnya langsung berhadapan tidak terlalu dekat ke arah sumber cahaya (lampu) yang terdapat pada meja kerja.
- Periksalah kelengkapan bagian mikroskop Anda.
- Naikkan tabung (turunkan meja benda) dengan menggunakan Pengatur Kasar sehingga lensa objektif tidak membentur meja jika revolver diputar.
- Putarlah revolver dan pilih objektif lemah sampai terdengar bunyi "klik" yang menandakan bahwa tabung dari lensa okuler sampai lensa objektif telah lurus.
- Bukalah diafragma dan putarlah cermin sehingga posisi cermin dapat menghasilkan cahaya pantul yang merata. Jika lensa okuler dan objektif kelihatan berkabut gunakan lap flanel atau kertas lensa menurut gerakan melingkar dengan tekanan lemah. Bila masih kabur laporkan kepada asisten.
- Perhatikan keterangan asisten untuk mengenal bagian-bagian mikroskop.
- Mikroskop dikembalikan ke dalam lemari setelah digunakan, dalam kondisi bersih dan lensa objektif berada pada pembesaran terkecil (5x).
B. Penggunaan Kaca Benda dan Kaca Penutup pada Pengamatan Preparat
- Sediakan kaca benda dan kaca penutup
- Teteskan reagen di atas kaca benda, kemudian letakkan preparat di atas kaca benda. Tutup preparat menggunakan kaca penutup secara perlahan dengan membentuk sudut 45 derajat pada salah satu sisi kaca benda.
Itulah Pembahasan laporan Biologi tentang mikroskop, semoga dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai contoh bagi sobat semua yang sedang berjuang membuat laporan. Cukup sekian artikel kali ini, wassalamu’alaikum and Be Prepared!