BAB Pembahasan Laporan Praktikum Kimia Tentang Kesetimbangan Kimia
KakaKiky - Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang Laporan Praktikum Kimia dengan judul Kesetimbangan Kimia. Berikut ini adalah bagian pembahasan, data hasil pengamatan dan penutup yang disertai dengan kesimpulan dan saran mengenai laporan Kesetimbangan Kimia.
{getToc} $title={Daftar Isi}
BAB IV Data Hasil Pengamatan Dan Pembahasan
4.1. Data Hasil Pengamatan Kesetimbangan Kimia
Untuk tabel data hasil pengamatan laporan kesetimbangan kimia dapat kamu download disini. Jika kamu kebingungan dan kesulitan untuk mendownload, silahkan baca “Cara Download” terlebih dahulu.
4.2. Pembahasan Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan kimia adalah reaksi
bolak-balik dimana laju reaksi reaktan dan produk sama dan konsentrasi keduanya
tetap. Kesetimbangan kimia hanya terjadi pada reaksi bolak-balik dimana laju
terbentuknya reaktan sama dengan laju terbentuknya produk. Kesetimbangan kimia
bersifat dinamis sehingga sering juga disebut kesetimbangan dinamis.
Kesetimbangan dinamis adalah suatu reaksi bolak-balik pada saat keadaan
konsentrasi tetap tapi sebenarnya tetap terjadi reaksi (terus-menerus).
Pada tahun 1884, Henri Louis Le
Chatelier (1850-1936) berhasil menyimpulkan pengaruh faktor luar terhadap
kesetimbangan. Asas Le Chatelier adalah asas yang digunakan untuk memprediksi
pengaruh perubahan kondisi pada kesetimbangan kimia. Kesimpulan asas Le
Chatelier tersebut adalah “bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu
tindakan (aksi), maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang cenderung
mengurangi pengaruh aksi tersebut. secara singkat dapat dikatakan reaksi =
-Aksi. Cara sistem bereaksi adalah dengan melakukan penggeseran ke kiri atau ke
kanan. Dalam ilmu kimia prinsip Le Chatelier digunakan untuk memanipulasi hasil
dari reaksi bolak-balik (reversibel) bahkan bisa juga untuk memperbanyak produk
reaksi. Asas Le Chatelier hanya berlaku untuk kesetimbangan dinamis.
Kesetimbangan kimia dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain perubahan suhu, perubahan konsentrasi, perubahan
volume, dan perubahan tekanan. Menurut asas Le Chatelier yaitu “Jika dalam
suatu sistem kesetimbangan diberikan aksi, maka sistem akan berubah sedemikian
rupa sehingga pengaruh aksi itu sekecil mungkin. Aksi yang dimaksud adalah 4
faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesetimbangan kimia antara lain sebagai berikut:
1. Perubahan Konsentrasi
Bila ke dalam suatu sistem
kesetimbangan, konsentrasi salah satu komponennya ditambah maka kesetimbangan
akan bergeser dari arah penambahan itu, dan bila salah satu komponen dikurangai
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pengurangan itu.
2. Perubahan Suhu
Perubahan suhu pada suatu reaksi setimbang
akan menyebabkan terjadinya perubahan harga tetapan kesetimbangan (k).
pergeseran reaksi kesetimbangan akibat perubahan suhu ditentukan oleh jenis
reaksinya, endoterm atau eksoterm.
3. Perubahan Volume
Penambahan air menyebabkan volume
larutan bertambah besar, sehingga konsentrasi masing-masing komponen akan
mengalami perubahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya perubahan volume
tidak menyebabkan pergeseran kesetimbangan untuk suatu reaksi
4. Perubahan Tekanan
Perubahan tekanan akan berpengaruh pada
konsentrasi gas-gas yang ada pada kesetimbangan. Oleh karena itu, pada sistem
reaksi seimbang yang tidak melibatkan gas, perubahan tekanan tidak menggeser
letak keseimbangan.
5. Penambahan Katalis Pada Reaksi Setimbang
Adanya katalis dalam reaksi
kesetimbangan tidak mengakibatkan terjadinya pergeseran letak kesetimbangan,
tetapi hanya mempercepat tercapainya keadaan setimbang.
Percobaan ini hanya menggunakan dua
faktor kesetimbangan yaitu pengaruh suhu dan pengaruh konsentrasi. Analisa yang
digunakan adalah analisa kualitatif yaitu dengan mengamati perubahan yang
terjadi pada reaksi yang dibuat. Percobaan pengaruh suhu terhadap kesetimbangan
kimia dilakukan dengan mencampurkan SbCl3 dengan H2O. setelah dicampur maka diperoleh
hasil berupa terbentuknya endapan. Pada saat campuran SbCl3 dan H2O dipanaskan,
endapan berwarna putih tadi akan menghilang dan larutan kembali menjadi kuning.
Endapan berwarna putih tersebut dapat terjadi dikarenakan harga QSP (zat
terlarut) lebih besar daripada KSP (Zat Pelarut) atau QSP > KSP. Hal ini
menunjukkan bahwa kesetimbangan bergeser ke reaksi endoterm. Kemudian di
dinginkan yang menyebabkan kesetimbangan bergeser ke reaksi eksoterm.
Percobaan pengaruh konsentrasi terhadap
kesetimbangan kimia dilakukan dengan menggunakan K2CrO4, K2CrO7, HCl, dan NaOH.
Pertama-tama K2CrO4 dicampurkan dengan HCl dan menghasilkan perubahan warna,
yang semula K2CrO4 berwarna kuning setelah dicampur dengan HCl berubah menjadi
warna oranye. Sedangkan K2CrO4 dicampurkan tidak akan mengalami perubahan
warna. Ja; omo dosebablam warma K2CrO4 dipengaruhi oleh asam yaitu HCl jadi
mampu mengoksidasi sedangkan K2CrO4 yang dicampurkan NaOH tidak mampu
mengoksidasi karena NaOH adalah basa. Selanjutnya K2CrO7 yang dicampurkan dengan larutan HCl
menghasilkan warna oranye pekat. Sedangkan K2CrO7 yang dicampur NaOH warnanya
menjadi oranye pudar. Hal ini terjadi karena larutan K2CrO7 tidak mampu
mengoksidasi larutan HCl (asam). Tereduksinya larutan membuat warnanya menjadi
pekat sedangkan pada larutan K2CrO7 dicampurkan dengan NaOH mampu mengoksidasi
larutan NaOH (basa) sehingga warnanya menjadi lebih pudar.
Percobaan pengaruh konsentrasi terhadap
kesetimbangan kimia yang juga dapat dilakukan dengan FeCl3, KCNS, NaOH, dan
HCl. FeCl3 dicampurkan dengan KCNS akan menghasilkan warna merah darah. Ketika
campuran FeCl3 dan KCNS dicampurkan lagi dengan FeCl3 akan membuat larutan
semakin encer dari semula. Hal ini disebabkan karena kesetimbangannya bergeser
ke arah reaktan saat ditambahkan. Ketika campuran FeCl3 dicampurkan lagi dengan
KCNS, akan membuat larutan semakin kental dari semula. Hal ini disebabkan
karena kesetimbangan bergeser ke arah produk. Saat campuran FeCl3 dan KCNS
dicampurkan dengan NaOH akan menghasilkan endapan Na2CrO4 karena campuran
tersebut bereaksi dengan NaOH (basa). Saat campuran FeCl3 dan KCNS dicampurkan
dengan HCl, menghasilkan warna yang merah pekat karena HCl adalah larutan yang
bersifat asam. Perubahan-perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran kesetimbangan
kimia.
BAB V Penutup
5.1. Kesimpulan Kesetimbangan Kimia
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
- Apabila pada kesetimbangan suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoderm.
- Apabila pada kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi eksoterm.
- Terbentuknya endapan pada SbCl3 dan H2O karena QSP > KSP.
- Perubahan warna pada K2CrO4 dicampur HCl menunjukkan perubahan konsentrasi dimana HCl dioksidasi oleh K2CrO4 karena HCl adalah asam.
- Tidak terjadi perubahan warna pada K2CrO4 dan NaOH karena NaOH tidak dapat dioksidasi oleh K2CrO4.
- K2CrO7 tidak mampu mengoksidasi larutan HCl (asam).
- Larutan K2CrO7 mampu mengoksidasi larutan NaOH (basa).
- FeCl3 ditambah KCNS lalu dicampur dengan NaOH serta HCl dapat menunjukkan adanya pergeseran kesetimbangan kimia.
5.2. Saran Kesetimbangan Kimia
Laboratorium harus selalu dalam keadaan
bersih dan rapi agar praktikan nyaman saat melakukan praktikum. Alat-alat lab
juga harus selalu tersedia, agar praktikan tidak kesusahan harus keliling
mencari alat-alat lab, karena hal ini juga dapat membuang waktu dalam melakukan
praktikum.
Itulah Pembahasan laporan kimia tentang
kesetimbangan kimia, semoga dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai contoh
bagi sobat semua yang sedang berjuang membuat laporan. Cukup sekian artikel
kali ini, wassalamu’alaikum and Be Prepared!