Laporan Praktikum Kimia Tentang Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
KakaKiky - Pada kesempatan kali ini, kakakiky akan membahas tentang Laporan Praktikum Kimia dengan judul Pengenalan Alat-Alat Laboratorium. Yang akan dibahas diantaranya adalah Abstrak, pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan percobaan, manfaat percobaan, tinjauan kepustakaan, dan daftar pustaka tentang Stoikiometri Reaksi.
Download BAB 3 Metodologi Percobaan
{getToc} $title={Table of Contents}
Abstrak Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
Telah dilakukan percobaan yang berjudul
“Pengenalan Alat-Alat Laboratorium (Timbangan dan Peralatan Gelas)” yang
bertujuan untuk mengetahui dan mengenal beberapa peralatan timbangan yang
digunakan di laboratorium kimia beserta cara kerjanya, serta mengetahui dan
mengenal beberapa peralatan gelas yang digunakan di laboratorium kimia beserta
cara kerjanya. Prinsip yang digunakan dalam percobaan ini adalah analisa
kualitatif yaitu dengan mendengarkan penjelasan tentang alat-alat laboratorium
kimia serta fungsi dari alat-alat tersebut dan juga menjelaskan bagaimana cara
kerjanya seperti pada timbangan timbangan analitik, timbangan tripel beam,
digital mettler, erlenmeyer, pipet tetes, buret, pipet gondok, labu ukur, dan
peralatan-peralatan gelas lainnya. Hasil dari percobaan ini adalah praktikan
dapat mengetahui serta memahami baik itu fungsi dari alat-alat laboratorium
maupun cara menggunakan alat-alat laboratorium kimia tersebut. Kesimpulan dari
percobaan ini adalah, setiap alat-alat laboratorium kimia itu ada yang memiliki
fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda, namun ada pula beberapa alat
laboratorium yang memiliki fungsi dan cara kerja yang sama namun tingkat
ketelitian yang dihasilkan berbeda.
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
Pekerjaan di dalam laboratorium
merupakan pekerjaan yang sangat istimewa. Seorang ilmuwan yang melakukan
penelitian terhadap gejala-gejala alam, atau hal lainnya, tentu kadang-kala
diperlukan penelitian lanjutan yang tempatnya mungkin adalah di dalam
laboratorium. Namun, baik itu pekerjaan di laboratorium maupun di tempat-tempat
lainnya, untuk melakukan penelitian tentu dibutuhkan alat-alat kerja
tersendiri, yang fungsinya disesuaikan bagi kebutuhan para pekerja. Sekarang
marilah kita bandingkan antara seorang ahli mebel dengan seorang ahli kimia.
Seorang ahli mebel tentunya harus menguasai ilmu-ilmu permebelan, mengetahui
cara penggunaan alat-alat permebelan, juga mempunyai jiwa seni yang memadai
untuk menciptakan mebel yang unik dan berbeda dari yang lain. Begitu pula
seorang ahli kimia, yang harus menguasai sebagian besar ilmu yang
dipelajarinya, juga mengetahui cara penggunaan alat-alat laboratorium serta
fungsi-fungsinya yang menjadi wilayah kerjanya.
Dalam melakukan percobaan demi percobaan
tentunya seorang praktikan harus mampu mengenal alat-alat yang digunakan, baik
itu fungsinya maupun cara kerjanya. Hal ini agar praktikan tidak salah dalam
penggunaan alat dan bahan didalam laboratorium. Selain itu, dengan mengenal dan
mengetahui nama, fungsi, serta cara kerja dari alat-alat laboratorium tersebut,
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam melakukan praktikum tersebut sangatlah
kecil. Karena pemahaman tentang alat-alat praktikum tersebut telah dikuasai
oleh praktikan. Dalam sebuah praktikum juga penting dalam melakukan perawatan
pada alat-alat praktikum itu sendiri. Karena dengan alat-alat yang bersih dan
terawat dapat membuat praktikum berjalan dengan aman dan lancar, serta
alat-alat tersebut tetap dapat dipakai dalam jangka waktu yang panjang.
Oleh karena itu, praktikan harus mampu
mengenal fungsi dari berbagai macam-macam alat laboratorium dan kegunaan
alat-alat itu sendiri, agar praktikan bisa menerapkannya di laboratorium. Di
laboratorium itu praktikan dapat melatih diri dalam hal keterampilan melakukan
praktik, demonstrasi, percobaan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Laboratorium tidak selalu identik dengan sebuah ruangan yang hanya digunakan
untuk melakukan percobaan ilmiah saja, melainkan juga digunakan sebagai tempat
khusus untuk aktivitas ilmiah itu sendiri, baik berupa observasi maupun
eksperimen.
1.2. Tujuan Percobaan Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
mengetahui dan mengenal beberapa peralatan timbangan yang digunakan di
laboratorium beserta cara kerjanya, serta mengetahui beberapa peralatan gelas
dan cara kerja beberapa peralatan gelas yang digunakan di laboratorium kimia.
1.3. Manfaat Percobaan Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
Manfaat dari percobaan ini adalah agar
praktikan dapat mengenal peralatan laboratorium kimia serta mengetahui fungsi
dan cara kerjanya, dengan mengetahui fungsi dan cara kerja maka praktikan mudah
dalam melakukan percobaan selanjutnya dan kecelakaan kerja dapat dihindari.
BAB II Tinjauan Kepustakaan Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
Laboratorium merupakan sebuah tempat
yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang digunakan untuk melangsungkan
eksperimen dalam sains atau melakukan pengujian dan analisis. Berdasarkan
definisi diatas dengan tegas dinyatakan bahwa laboratorium merupakan bangunan
yang dilengkapi dengan peralatan dan bahan kimia untuk pelaksanaan
eksperimen-eksperimen. Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan
dalam kegiatan di laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang-ulang.
Contoh alat laboratorium kimia adalah buret, pembakar spirtus, tabung reaksi,
gelas kimia, gelas ukur, dan lainnya. Alat yang digunakan secara tidak langsung
dalam melakukan praktikum merupakan alat bantu laboratorium, misalkan seperti
alat pemadam kebakaran dan kotak pertolongan peratama (Khamidinal, 2009).
Laboratorium berasal dari kata
laboratory yang memiliki arti : (1)
sebagai tempat yang dilengkapi dengan peralatan untuk melangsungkan eksperimen
didalam sains atau melakukan pengujian dan analisis. (2) bangunan atau ruangan
yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan untuk melangsungkan proses
penelitian ilmiah ataupun praktikum pembelajaran bidang sains. (3) tempat
memproduksi bahan kimia atau pelarut-pelarut lainnya.(4) tempat kerja untuk melangsungkan penelitian
ilmiah.(5) ruang kerja seorang ilmuan dan sebagai tempat untuk menjalankan
eksperimen bidang studi sains (Poedjiadi, 1984).
Bila kita hendak memecahkan suatu
permasalahan dalam bidang ilmu pengetahuan, kita juga akan melaksanakan
langkah-langkah yang hampir sama seperti ini. Oleh sebab itu langkah pertama dalam
metode ilmu dapat disebut sebagai penelitian dan observasi. Hal ini merupakan
tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat dapat diteliti
dalam keadaan yang terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi atau
ditiru kembali. Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal serta
memahami cara kerja beserta fungsi dari alat-alat di laboratorium. Selain untuk
menghindari terjadinya kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan
fungsi dari masing-masing alat laboratorium tersebut, praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna. (Braddy, 1999)
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama
yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja ataupun proses yang berlangsung
ketika alat tersebut digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali
berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi untuk mengukur biasanya
diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer, dan spectrometer.
Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis biasanya diberi
tambahan “grafh” seperti misalkan
thermografh, barografh. Setiap alat lab juga ada yang memiliki fungsi-fungsi
yang sama, akan tetapi tingkat ketelitian yang dihasilkan berbeda-beda
(Khamidinal, 2009).
Alat-alat laboratorium yang dipergunakan
dalam percobaan ada bermacam-macam diantaranya adalah alat pemanas yang terdiri
dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga perselin, gegep, kasa, pemanas air,
alat-alat perselin (cawan porselin dan pinggan porselin). Selain itu juga
digunakan alat-alat gelas. Sebelum digunakan, alat-alat gelas haruslah
diperiksa terlebih dahulu kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas diantaranya
gelas wadah, sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur
(labu takar), pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret. Sedangkan
alat-alat lain seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, semprot, kertas
saring, timbangan dan lain-lain. Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan
serta fungsi masing-masing yang berguna untuk memudahkan praktikan dalam
melaksanakan praktikum ataupun percobaan ( Subroto, 2000).
Buret adalah kaca bergaris dan memiliki
kran diujungnya, ukurannya mencapai 5 sampai dengan 10 mL. Fungsi dari buret
adalah untuk mengantarkan volume yang diketahui dengan tepat namun
berubah-ubah. Batang pengaduk digunakan untuk mengaduk larutan atau suspensi,
biasanya dalam beker, selain itu batang pengaduk digunakan untuk memindahkan
larutan dari bejana yang satu ke bejana yang lainnya. Bila suatu larutan air
dituangkan dari bibir suatu bejana seperti beker, ada kecendrungan sebuah
cairan akan mengalir di sepanjang dinding luar kaca itu. Pipet terbagi atas
beberapa macam diantaranya adalah pipet transfer, pipet ukur, pipet tetes,
pipet volume, pipet gondok, pipet lamda / mikropipet (Day, 1998).
Timbangan merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mengukur massa dari suatu padatan ataupun cairan kimia yang
akan digunakan. Beberapa jenis timbangan yang digunakan dilaboratorium adalah
timbangan triple beam, timbangan analitik digital mettler, neraca o’hauss, dan
sebagainya. Timbangan triple beam termasuk timbangan kasar karena digunakan
untuk memperhitungkan benda yang massa zatnya cukup besar. Memiliki ketelitian
hingga 0,1 gr. Neraca ini banyak digunakan karena penggunaannya yang praktis dan
hemat ruang. Cara penggunaannya benda yang akan ditimbang disimpang di piring
neraca, kemudian digeser batu penyeimbang yang memiliki ukuran beda pada setiap
batu penyeimbang hingga berat beban sama besar dengan berat batu penyeimbang.
Timbangan analitik digital mettler digunakan dalam laboratorium yang merupakan
instrumen yang akurat dan mempunyai kemampuan mendeteksi bobot kisaran 100 gr
sampai dengan 0,0001 gr ( Hendayana, 1994).
Baca BAB Pembahasan tentang Pengenalan Alat-alat laboratorium Disini. Kamu juga bisa mendownload tabel data hasil pengamatan di halaman tersebut
Daftar Pustaka Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas.
Terjemahan dari General Chemistry Principles, oleh Sukmariyah Maun dkk,
Binarupa Aksara, Jakarta.
Day, R.A. and Underwood, A.L. 1998. Analisa
Kimia Kualitatif Edisi Kelima. Terjemahan dari Quantitative Analysis,
oleh Iis Sofyan, Erlangga, Jakarta.
Khamidinal. 2009. Teknik Laboratorium
kimia. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Poedjiadi, Anna. 1984. Buku Pedoman
Praktikum dan Manual Alat Laboratorium Pendidikan Kimia. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Subroto, J. 2000. Buku Pintar Alat
Laboratorium. Aneka, Solo.
Sumar, Hendayana dkk. 1994. Kimia
Analitik Instrumen Edisi Kesatu. IKIP Semarang Press, Semarang.
Itulah laporan kimia tentang pengenalan
alat-alat laboratorium (peralatan gelas dan kaca), semoga dapat bermanfaat
untuk dijadikan sebagai contoh bagi sobat semua yang sedang berjuang membuat
laporan. Cukup sekian artikel kali ini, wassalamu’alaikum and Be Prepared!