Pengertian Bidal, Ciri-ciri, Jenis-jenis, dan Contoh Bidal Beserta Artinya

Pengertian Bidal, Ciri-ciri, Jenis-jenis, dan Contoh Bidal Beserta Artinya
Belajar tentang bidal terlengkap

KakaKiky - Pernah denger kata "bidal"? Kalau belum, tenang aja, kamu nggak sendirian! Banyak orang yang belum terlalu familiar sama istilah ini. Padahal, bidal adalah salah satu bentuk sastra tertua di Indonesia, lho. Meski udah lama eksis, jenis sastra ini nggak punah begitu aja. Masih banyak contoh bidal yang sering kita dengar dan pakai dalam kehidupan sehari-hari.

{getToc} $title={Daftar Isi}

Kalau kamu suka nonton sinetron, dengar petuah dari orang tua, atau bahkan baca caption bijak di media sosial yang nggak jarang itu sebenarnya adalah bidal. Meskipun kadang terasa kuno, bidal punya nilai moral dan kebijaksanaan yang timeless banget!

Nah, biar makin paham, yuk kita bahas bareng-bareng soal apa itu bidal, ciri-cirinya, jenis-jenisnya, dan tentu aja contoh bidal dan artinya. Jangan lupa, di artikel ini kita juga bakal bongkar tuntas soal arti bidal, bidal artinya, dan pengertian bidal menurut KBBI!

Pengertian Bidal Menurut KBBI

Pengertian Bidal Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pengertian Bidal Menurut KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bidal artinya peribahasa atau pepatah yang punya makna sindiran, nasihat, atau peringatan. Biasanya disampaikan dengan gaya bahasa kiasan dan penuh makna. Secara struktur, bidal adalah bagian dari puisi lama karena punya rima dan irama yang khas.

Dalam konteks budaya Indonesia, bidal sering digunakan untuk menyampaikan pesan secara halus dan nggak to the point tapi tetap mengena. Nggak heran kalau bidal sering banget dipakai di kalangan orang tua, guru, bahkan dalam acara adat atau pidato.

Ciri-Ciri Bidal

Biar nggak ketuker sama jenis puisi lama lain kayak karmina atau gurindam, yuk kenali ciri khas dari bidal:

  • Kalimatnya pendek dan padat
  • Penuh makna kiasan atau sindiran
  • Tujuannya buat menyindir, menasihati, atau menyanggah sesuatu
  • Sering punya rima atau pengulangan bunyi di akhir kalimat
  • Biasanya anonim alias nggak diketahui siapa penciptanya

Contohnya kayak gini:

"Lulus tangan dilakukan, lulus kaki dilangkahkan"
Artinya: Kalau udah siap lahir dan batin, baru deh mulai melangkah.

Bidal bisa muncul dari kehidupan sehari-hari dan berkembang sesuai konteks zaman. Meskipun singkat, tapi maknanya dalam banget.

Baca Juga Tentang Materi Peribahasa Lainnya Disini 👉 Materi Peribahasa

Jenis-Jenis Bidal Berdasarkan Struktur

1. Ungkapan

Kalimat pendek yang menggambarkan keadaan atau sifat seseorang. Biasanya terdiri dari dua kata.

  • Contoh: Ringan tangan (artinya: suka menolong)
  • Contoh: Panjang tangan (artinya: suka mencuri)

2. Perumpamaan

Membandingkan dua hal yang mirip. Biasanya pakai kata "bagai", "umpama", "seperti", dll.

  • Contoh: Bagai air di daun talas (artinya: orang yang nggak punya pendirian)

3. Peribahasa

Kalimat dengan arti tersembunyi yang bisa kasih nasihat atau pelajaran hidup. Biasanya disusun secara puitis dan penuh makna.

4. Ibarat

Mirip perumpamaan, tapi lebih tegas dalam membandingkan dua hal. Ibarat sering menggambarkan situasi spesifik yang bisa jadi pelajaran.

5. Pepatah

Kalimat yang dipakai buat menyanggah atau mematahkan argumen orang lain. Biasanya muncul saat debat atau dialog.

  • Contoh: Bagai air titik ke batu (artinya: susah menasihati orang yang keras kepala)

6. Kata-Kata Arif

Kalimat bijak yang penuh nasihat kehidupan. Sering banget jadi caption di media sosial karena maknanya yang mendalam.

Jenis-Jenis Bidal Berdasarkan Asal Tempatnya

1. Bidal Rumah Tangga

  • Contoh: Sambil berdiang nasi masak
  • Artinya: Ngerjain dua hal sekaligus dan dua-duanya selesai.

2. Bidal Lingkungan Nelayan

  • Contoh: Dalam laut bisa diduga, dalam hati siapa tahu
  • Artinya: Kita nggak pernah bisa nebak isi hati seseorang.

3. Bidal dari Dongeng atau Cerita

  • Contoh: Seperti katak hendak jadi lembu
  • Artinya: Mau jadi besar tanpa usaha.

4. Bidal Kalangan Pedagang

  • Contoh: Murah di mulut, mahal di timbangan
  • Artinya: Janji gampang diucap, susah ditepati.

5. Bidal Kalangan Petani

  • Contoh: Dahulu bajak daripada jawi
  • Artinya: Anak muda belum pengalaman tapi jadi pemimpin.

6. Bidal Kalangan Guru

  • Contoh: Lancar kaji karena diulang, pasa jalan karena ditempuh
  • Artinya: Semakin sering dilakukan, makin mahir.

Menariknya, dari mana bidal itu berasal juga bisa memengaruhi gaya bahasanya. Misalnya, bidal dari kalangan nelayan biasanya mengandung unsur laut, sedangkan dari petani lebih banyak memakai istilah pertanian.

Contoh Bidal dan Artinya

Berikut ini beberapa contoh bidal beserta artinya:

Ada ubi ada talas, ada budi ada balas
Setiap perbuatan, baik atau buruk, pasti ada balasannya.

Adat diisi, lembaga dituang
Kita perlu melakukan aktivitas sesuai dengan adat dan kebiasaan yang ada.

Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusulkan
Terlalu sibuk ngurusin orang lain, sampai lupa sama tanggung jawab sendiri.

Angguk bukan, geleng ia
Ngomongnya iya, tapi hatinya enggak. Alias nggak jujur.

Besar kayu besar bahannya, kecil kayu kecil bahannya
Pendapatan besar, pengeluaran besar. Pendapatan kecil, pengeluaran juga harus kecil.

Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau
Kalau udah mulai sesuatu, selesaikan sampai tuntas.

Cerdik tidak membuang kawan, gemuk tak membuang lemak
Jangan egois, ingat orang di sekitarmu.

Dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa tahu
Kita nggak pernah tahu isi hati seseorang.

Dalam sudah keajukan, dangkal sudah keseberangan
Udah ngerti tujuan dan maksud seseorang.

Enggan seribu daya, mau sepatah kata
Kalau nggak mau, seribu alasan. Kalau mau, langsung gas!

Esa hilang, dua terbilang
Berusaha sampai berhasil, pantang menyerah.

Gemuk membuang lemak, cerdik membuang kawan
Udah sukses tapi lupa orang-orang yang dulu bantu.

Gayung bersambut, kata berjawab
Semua masalah pasti ada jalan keluarnya kalau kita diskusi.

Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua
Jasa baik akan selalu dikenang meskipun orangnya udah nggak ada.

Ikut hati mati, ikut mata buta
Kalau cuma nurutin hawa nafsu, hidup bisa berantakan.

Jika kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga
Kalau belum cukup ilmu, jangan sok menantang yang lebih pintar.

Kasihan anak tangan-tangankan, kasihan bini tinggal-tinggalkan
Segala sesuatu harus seimbang, jangan memanjakan atau menelantarkan.

Kesimpulan

Jadi gimana? Sekarang udah nggak bingung lagi kan soal pengertian bidal, jenis-jenisnya, sampai contoh bidal dan artinya. Meskipun termasuk puisi lama, bidal masih relevan banget buat kehidupan kita sekarang. Apalagi kalau kamu suka menyelipkan pesan atau sindiran halus lewat kata-kata, bidal bisa jadi pilihan keren banget!

Dengan mempelajari bidal, kita jadi lebih bijak dalam menyampaikan pesan—nggak harus marah-marah, cukup dengan satu baris kalimat, pesan kita bisa langsung nyampe. Seru banget, kan?

Oh ya, jangan lupa share artikel ini ke temen-temen kamu ya biar mereka juga tahu bidal adalah bagian penting dari kekayaan sastra Indonesia. Karena makin banyak yang tahu, makin lestari pula budaya kita!