Laporan Praktikum Kimia Tentang Analisa Kualitatif Beberapa Kation
KakaKiky - Pada kesempatan kali ini, kakakiky akan membahas tentang Laporan Praktikum Kimia dengan judul Analisa Kualitatif Beberapa Kation. Yang akan dibahas diantaranya adalah Abstrak, pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan percobaan, manfaat percobaan, tinjauan kepustakaan, dan daftar pustaka tentang Analisa kualitatif beberapa kation.
Abstrak Analisa Kualitatif Beberapa Kation
Telah dilakukan percobaan yang berjudul
”Analisa Kualitatif Kation” yang bertujuan untuk mengetahui cara analisis
beberapa kation. Prinsip yang digunakan pada percobaan ini adalah prinsip
analisa kualitatif. Hasil yang diperoleh dari percobaan ini adalah, ada
terbentuknya endapan pada beberapa larutan yang ditambahkan dengan pereaksi
yang spesifik serta ada terjadinya perubahan warna pada larutan-larutan yang
direaksikan tersebut. Akan tetapi, tidak semua larutan yang direaksikan membentuk endapan, ada beberapa pula yang
tidak terbentuk endapan dan ada beberapa yang tidak mengalami perubahan warna
ketika ditambah dengan pereaksi yang spesifik. Kesimpulan dari percobaan ini
adalah terbentuknya endapan dan terjadinya perubahan warna merupakan sifat yang
menunjukkan bahwa sampel tersebut positif mengandung kation.
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Analisa Kualitatif Beberapa Kation
Analisa kualitatif adalah pekerjaan yang
bertujuan untuk menyelidiki dan mengetahui kandungan senyawa-senyawa yang
terdapat dalam suatu sampel uji. Analisa kualitatif ini dilakukan dengan
menggunakan teknik-teknik pengujian standard di dalam laboraturium. Memahami
pengertian analisis kualitatif dan metodenya sangat penting dalam ilmu kimia.
Pengujian pencemaran sungai, tanah, kasus keracunan makanan, semuanya
menggunakan metode analisis kualitatif dalam ilmu kimia. Analisa kualitatif
merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk mempelajari kimia dan
unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisa kualitatif
kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi
spesifik, kedua pereaksi ini digunakan untuk mengetahui jenis kation dari suatu
larutan. Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi kation dan anion.
Cara yang digunakan dalam melakukan uji
analisa kualitatif ini dapat berupa cara-cara klasik maupun menggunakan
instrumen canggih. Metode pengujian klasik yang paling penting yaitu analisa
warna atau reaksi warna. Dengan membakar senyawa uji kemudian melihat warna
nyala spesifik yang dihasilkan maka dapat diketahui senyawa yang terkandung di
dalamnya. Kedua metode itu merupakan uji pendahuluan. Cara ini dapat digunakan
untuk senyawa anorganik baik itu kation, anion, ataupun juga untuk senyawa organik seperti teknik
skrining fitokimia dalam pemilihan metabolit sekunder tumbuhan. Klasifikasi
kation ini didasarkan atas apakah suatu kation dapat bereaksi dengan
reagensia-reagensia dengan cara membentuk endapan ataupun tidak membentuk
endapan. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation.
Seluruh mahkluk hidup yang ada dimuka
bumi ini termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan akan senantiasa membutuhkan
makanan agar dapat mempertahankan hidupnya. Makanan yang kita konsumsi itu akan
masuk kedalam sistem tubuh yang terwujud dalam bentuk ion-ion. Ion-ion yang
terbentuk tersebut ada yang berupa kation dan ada yang berupa anion. Jadi dalam
praktikum ini kita akan menganalisis salah satu dari ion tersebut yaitu ion
kation. Kita akan mengamati dan membuktikan bahwa larutannya positif mengandung
kation dengan menggunakan beberapa larutan yang berbeda dan kita juga dapat
membedakan reagen-reagennya. Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi
kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium
sulfida, dan ammonium karbonat.
1.2. Tujuan Percobaan Analisa Kualitatif Beberapa Kation
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
mengetahui bagaimana caranya untuk menganalisis beberapa kation.
1.3. Manfaat Percobaan Analisa Kualitatif Beberapa Kation
Manfaat dari percobaan ini adalah
praktikan akan mengetahui lebih jelas tentang analisa kualitatif, praktikan
mampu untuk membedakan kation berdasarkan sifat-sifatnya, serta praktikan mampu
menguji ion-ion positif yang terkandung di dalam suatu larutan.
BAB II Tinjauan Kepustakaan Analisa Kualitatif Beberapa Kation
Tujuan utama analisis adalah untuk
menemukan dan mengidentifikasi komponen dalam zat kimia. Analisis kualitatif
menghasilkan data kualitatif, seperti terbentuknya endapan, warna, gas maupun
data non numerik lainnya. Umumnya dari analisis kualitatif hanya dapat
diperoleh indikasi kasar dan komponen penyusun suatu analit. Analisis
kualitatif biasanya digunakan sebagai langkah untuk analisis kuantitatif. Pada
berbagai cara analisis modern, seperti cara-cara analisis spektroskopi dapat
dilakukan dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif secara bersamaan,
sehingga waktu dan biaya analisis yang dilakukan dapat ditekan seminimal mungkin dan perolehan
hasilnya lebih akurat (Chadijah, 2012).
Analisa kualitatif adalah suatu proses
pekerjaan dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia yang ada di dalam cuplikan
yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling
efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya yang ada dalam
suatu larutan. Dalam metode analisis kualitatif digunakan beberapa pereaksi,
diantaranya adalah pereaksi golongan dan juga pereaksi spesifik, kedua buah
pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion atau kation yang terdapat
dalam suatu larutan. Regensia golongan yang digunakan untuk klasifikasi kation
yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan
juga amonium karbonat. Klasifikasi ini sendiri didasarkan atas apakah suatu
kation itu dapat bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk
endapan ataupun tidak membentuk endapan. Sedangkan metode yang digunakan dalam
anion tidaklah sesistematik pada kation. Namun skema yang digunakan bukanlah
skema yang kaku, karena anion juga termasuk dalam lebih dari satu golongan (Keenan, 1992).
Banyak sekali reaksi yang dapat
menghasilkan endapan yang juga berperan penting dalam analisa kualitatif.
Endapan tersebut bisa saja berbentuk seperti Kristal maupun koloid dan memiliki
warna yang berbeda-beda. Pemisahan endapan ini dapat dilakukan dengan cara
sentrifugasi ataupun penyaringan. Endapan tersebut dapat terbentuk jika larutan
tersebut menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan dari
suatu endapan adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya.
Kelarutan itu bergantung pada berbagai kondisi diantaranya adalah tekanan,
suhu, konsentrasi bahan lain serta jenis pelarut. Perubahan larutan dengan
perubahan tekanan tidaklah mempunyai arti yang penting dalam proses analisa
kualitatif, karena semua pekarjaan dilakukan dalam wadah yang terbuka pada
tekanan atmosfer. kenaikan daripada suhu itu umumnya dapat memperbesar
kelarutan endapan kecuali pada beberapa endapan, seperti kalsium sulfat,
berlaku sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena suhu ini dapat digunakan sebagai
dasar pemisahan kation. Misalnya, pemisahan kation Ag, Hg(l), dan Pb dapat dilakukan
dengan mengendapkan ketiganya sebagai garam klorida, kemudian memisahkan Pb
dari Ag dan Hg(l) dengan memberikan air panas. Kenaikan suhu akan memperbesar
kelarutan Pb sehingga endapan tersebut larut sedangkan kedua kation lainnya
tidak. Kelarutan bergantung juga pada sifat dan konsentrasi bahan lain yang ada
dalam campuran larutan itu. Bahan-bahan lain itu dikenal juga dengan sebutan
ion sekutu dan ion asing. Pada umumnya kelarutan dari suatu endapan akan
berkurang dengan adanya ion sekutu yang berlebih dan dalam prakteknya ini
dilakukan dengan cara memberikan konsentrasi pereaksi yang berlebih. Akan
tetapi, penambahan pereaksi berlebih ini pada beberapa senyawa akan memberikan
efek-efek yang sebaliknya yaitu melarutkan endapan. Hal sedemikian ini dapat terjadi
karena adanya pembentukan kompleks yang dapat larut dengan ion sekutu tersebut
(Khopkar, 2002).
Prinsip yang paling utama dari teknik
analisa kualitatif adalah mengolah dan menganilisa data-data yang terkumpul
menjadi sebuah data yang sistematik, teratur, terstruktur serta mempunyai
makna. Prosedur teknik analisa data kualitatif terbagi ke dalam lima langkah,
diantaranya adalah :
1. Membuat kategori
Cara ini dilakukan dengan membaca
berulang kali data yang ada sehingga peneliti dapat menentukan data yang sesuai
dengan penelitiannya dan membuang data yang tidak sesuai.
2. Membuat Tema dan pengkategorian
Menentukan tema dan pola, langkah kedua
adalah menentukan kategori yang merupakan proses yang cukup rumit karena
peneliti harus mempu mengelompokkan data yang ada ke dalam suatu kategori
dengan tema masing-masing sehingga pola keteraturan data menjadi terlihat
secara jelas.
3. Menguji hipotesa
Menguji hipotesa yang muncul dengan
menggunakan data yang ada stelah proses pembuatan kategori maka peneliti
melakukan pengujian kemungkinan berkembangannya suatu hipotesa dan mengujinya
dengan menggunakan data.
4. Mencari eksplanasi alternatif data
Proses berikutnya adalah peneliti
emeberikan keterangan yang masuk akal dengan data yang ada dan peneliti harus
mampu menerangkan data tersebut didasarkan pada hubungan logika makna yang
terkandung dalam data tersebut.
5. Menulis laporan
Penulisan laporan merupakan bagian
analisa kualitatif yang tidak terpisahkan. Dalam laporan ini peneliti harus
mapu menuliskan kata-kata frasa dan kalimat serta penertian secara tepat yang
dapat digunakan untuk mendekripsikan data dan hasil analisanya (Brady, 1995).
Dua puluh kation yang lazim dapat
dianalisis dengan mudah dalam larutan berair. Kation-kation ini dapat dibagi ke
dalam lima golongan berdasarkan hasil kali kelarutan garam tak larutnya. Karena
suatu larutan tak diketahui bisa saja mengandung satu atau semua dari 20 jenis
ion tersebut, analisis harus dilakukan secara sistematis dari golongan I sampai
golongan V. prosedur umum untuk memisahkan ion-ion dengan menambahkan reagen
pengendap pada larutan tak diketahui.
Kation golongan I. Jika HCl encer
ditambahkan pada suatu larutan yang belum diketahui, hanya ion Ag+, Hg2+, dan
Pb2+ yang mengendap sebagai klorida tak larut. Ion-ion lain yang kloridanya
dapat larut, tetap berada dalam larutan.
Kation golongan II, setelah endapan
klorida dipisahkan dengan penyaringan, hidrogen sulfida direaksikan dengan
larutan asam yang tak diketahui. Pada keadaan ini, konsentrasi ion S2- dalam
larutan dapat diabaikan. Penambahan asam pada larutan akan menggeser
kesetimbangan ini ke kiri sehingga hanya logam sulfida yang paling kurang
larut, yaitu nilai Kspnya paling kecil, akan mengendap dari larutan. Endapan
ini ialah Bi2Sy, CdS, CuS, Dan SnS.
Kation golongan III. Pada tahap ini,
natrium hidroksida ditambahkan pada larutan untuk membuatnya basa. Dalam
larutan basa, kesetimbangan bergeser ke kanan. Jadi sulfida yang lebih larut
(CoS, FeS, MnS, NiS, ZnS) akan mengendap dari larutan. Ion Al3+ dan Cr3+
sebenarnya mengendap sebagai hidroksida Al(OH)3 dan Cr(OH)3, bukan sebagai
sulfida, sebab hidroksidanya kurang larut. Larutan kemudian disaring untuk
memisahkan sulfida dan hidroksida yang
tidak larut.
Kation golongan IV, setelah semua kation
golongan I, II, dan III telah dipisahkan dari larutan, natrium karbonat
ditambahkan ke larutan basa untuk mengendapkan ion Ba2+, Ca2+ dan Sr2+ sebagai
BaCO3, CaCO3, dan SrCO3. Endapan ini juga dipisahkan dari larutan lewat
penyaringan.
Kation olongan V. Pada tahap ini, kation
yang mungkin tersisa dalam larutan ialah Na+, K+, dan NH4+. Keberadaan NH4+
dapat ditentukan dengan menambahkan natrium hidroksida (Chang, 1996).
Endapan merupakan zat-zat yang telah
memisahkan diri sebagai suatu fase padat yang keluar dari larutan.
Endapan-endapan itu bisa saja berwujud kristal maupun koloid, dan dapat
dikeluarkan dari larutan dengan cara penyaringan ataupun pemusingan. Misalnya,
pemisahan ion timbal dari perak dan merkurium (I) dapat dicapai dengan
mengendapkan ketiga ion itu. Mula-mula sebagai klorida, diteruskan dengan
menambahkan air panas pada campuran. Air panas ini akan melarutkan timbal
klorida, tetapi perak dan raksa (I) klorida praktis tidak akan larut di
dalamnya (Svehla, 1985).
Daftar Pustaka Analisa Kualitatif Beberapa Kation
Brady E. James. 1995. Kimia
Universitas, Jilid 1. Terjemahan dari General Chemistry Principles, oleh Sukmariyah Maun dkk, Binarupa Aksara,
Jakarta.
Chadijah, Sitti. 2012. Dasar-Dasar
Kimia Analitik. Samata, Alauddin University Press.
Chang, Raymond. 1996. Kimia Dasar:
Konsep-konsep Inti edisi ketiga. Terjemahan dari General Chemistry: The
Essential Concepts third edition, oleh Suminar Setiati Achmadi, Erlangga,
Jakarta.
Keenan, Charles W. 1992. Kimia Untuk
Universitas Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Khopkar, S.M. 2002. Konsep Dasar
Kimia Analitik. UIP, Jakarta.
Svehla. 1979. Textbook Of Makro and
Semimicro Qualitative Inorganik Analysis. Terjemahan oleh Setiono dan
Hadyana Pudjaatmaka. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro. Jakarta, Kalman Media Pustaka.
Lampiran Analisa Kualitatif Beberapa Kation
Itulah laporan kimia tentang analisa
kualitatif beberapa kation, semoga dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai
contoh bagi sobat semua yang sedang berjuang membuat laporan. Cukup sekian
artikel kali ini, wassalamu’alaikum and Be Prepared!