Laporan Praktikum Kimia Tentang Stoikiometri Reaksi
KakaKiky - Pada kesempatan kali ini, kakakiky akan membahas tentang Laporan Praktikum Kimia dengan judul Stoikiometri Reaksi. Yang akan dibahas diantaranya adalah Abstrak, pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan percobaan, manfaat percobaan, tinjauan kepustakaan, dan daftar pustaka tentang Stoikiometri Reaksi.
Download Metodologi Stoikiometri Reaksi
{getToc} $title={Table of Contents}
Abstrak Stoikiometri Reaksi
Telah dilakukan percobaan dengan judul
“Stoikiometri Reaksi” yang bertujuan untuk menentukan stoikiometri reaksi
sistem : Pb(NO3)2 + NaCl + H2O. Metode dari percobaan ini adalah berdasarkan
metode variasi kontinu, dengan memvariasikan volume Pb(NO3)2 dan NaCl. Prinsip
yang digunakan dalam percobaan ini adalah analisa kuantitatif. Hasil dari
percobaan ini adalah berupa endapan atau kristal yang berukuran sangat kecil,
kita dapat menghitung nilai mol dan massa residu yang dihasilkan dari reaksi
tersebut. Residu didapat dari filtrat atau penyaringan larutan menggunakan
kertas saring dan selanjutnya dipanaskan menggunakan lampu spiritus. Massa
residu diperoleh dari massa kertas saring awal dikurangi dengan massa kertas
saring dengan endapan kristal. Diadakan pengulangan percobaan untuk mengetahui
perbandingan konsentrasi dan massa residu yang dihasilkan dari reaksi
stoikiometri. Kesimpulan dari percobaan ini adalah semakin banyak larutan
Pb(NO3)2 maka semakin banyak endapan yang terbentuk. Endapan terbentuk karena
larutan telah lewat jenuh.
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Stoikiometri Reaksi
Stoikiometri adalah suatu aspek atau
bagian dalam ilmu kimia yang mempelajari data-data kuantitatif yang terjadi
dalam suatu reaksi kimia. Data-data kuantitatif sendiri adalah suatu data yang
wujudnya berupa angka-angka yang merepresentasikan keadaan-keadaan tertentu
yang terjadi dalam suatu reaksi kimia. Data-data dari suatu reaksi kima sendiri
dapat bersifat kuantitatif atau bersifat kualitatif. Suatu data bersifat
kualitatif apabila ia tidak dipresentasikan dalam bentuk angka. Dengan demikian
analisis stoikiometris tidak dapat dilakukan kepada data yang berbentuk
non-angka.
Stoikiometri juga merupakan suatu ilmu
yang sangat penting bagi perkembangan ilmu kimia. Dengan diterapkannya ilmu
stoikiometri dalam penelitian mengenai reaksi kimia maka aspek-aspek
kuantitatif dari suatu reaksi kimia dapat dikaji sehingga penelitian dapat
dilakukan dengan tepat dan akurat. Keakuratan terhadap hasil penelitian
merupakan sesuatu hal yang penting karena dapat meminimalkan kesalahan yang
terjadi dalam suatu penelitian.
Dasar dari semua hitungan stoikiometri
adalah pengetahuan tentang massa atom atau massa molekul. Pengetahuan tentang
stoikiometri sangat penting dalam merencanakan suatu eksperimen maupun dalam
industri nantinya, dimana kita dapat mencampurkan atau mereaksikan zat pereaksi
dalam jumlah yang sesuai dan kita dapat memperkirakan jumlah produk yang
dihasilkan. Contoh percobaan yang dapat dihitung komponen-komponen
stoikiometrisnya adalah percobaan reaksi antara Timbal Nitrat dengan Natrium
Klorida. Reaksi tersebut secara teoritis menghasilkan endapan berupa senyawa
Timbal Klorida dan senyawa Natrium Nitrat. Setelah dilakukan percobaan ini,
diharapkan reaksi ini dapat menjadi contoh penerapan ilmu stoikiometri.
1.2 Tujuan Percobaan Stoikiometri Reaksi
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
menentukan stoikiometri reaksi sistem : Pb(NO3)2 + NaCl + H2O.
1.3 Manfaat Percobaan Stoikiometri Reaksi
Manfaat dari percobaan ini adalah untuk
membantu praktikan dalam memahami stoikiometri reaksi antara Pb(NO3)2 dan NaCl
sebagai contoh penerapan ilmu stoikiometri reaksi pada reaksi kimia sederhana.
Selain itu praktikan juga akan dapat mengetahui perhitungan kimia yang
menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam suatu reaksi, atau
istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan-hubungan kuantitatif dari reaksi reaksi kimia atau
senyawa kimia.
BAB II Tinjauan Kepustakaan Stoikiometri Reaksi
Reaksi kimia adalah suatu perubahan dari
suatu senyawa atau molekul menjadi senyawa lain. Reaksi yang terjadi pada
senyawa anorganik biasanya merupakan reaksi antara ion, sedangkan reaksi pada
senyawa organik biasanya dalam bentuk molekul. Struktur organik ditandai dengan
adanya ikatan kovalen antara atom-atom molekulnya. Oleh karena itu, reaksi
kimia pada senyawa organik ditandai dengan adanya pemutusan ikatan kovalen dan
pembentukan ikatan kovalen yang baru. Proses ini mungkin terjadi secara
berpisah, seperti pada reaksi yang berlangsung secara bertahap dimana pemutusan
ikatan mungkin mendahului pembentukan ikatan baru, atom dapat berlangsung
secara serentak (Goldberg, 2007).
Reaksi kimia telah mempengaruhi
kehidupan kita. Sebagai contoh makanan yang kita konsumsi setiap saat setelah
dicerna berubah menjadi tenaga tubuh. Nitrogen dan Hidrogen bergabung membentuk
ammonia yang digunakan sebagai pupuk, pati tanaman dalam daun disintetis dari
CO2 dan H2O oleh pengaruh energi matahari. Jadi dapat dikatakan bahwa
stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari kuantitas produk dan reaktan dalam
reaksi kimia. Dengan kata lain stoikiometri adalah perhitungan kimia yang
menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi (Brady, 1999).
Stoikiometri adalah memberikan reaksi
kimia yang pereaksi – pereaksinya bergabung dengan nisbah bilangan bulat
sederhana. Persamaan kimia merupakan suatu cara untuk menyatakan reaksi kimia
menggunakan seperangkat lambing bagi partikel yang berperan serta (atom,
molekul, ion, dll) misalnya :
xA + yB → zC + wD
Panah tunggal digunakan untuk reaksi tak
reversible, panah ganda untuk reaksi yang reversible. Bila reaksi melibatkan
berbagai fase, fase ini biasanya dicantumkan dalam tanda kurung sesudah lambing
(s = padat, l = cair, g = gas, aq = berair). Bilangan x, y, z, dan w
menunjukkan jumlah relative molekul yang bereaksi dan dinamakan koefisien
stoikiometrik. Jumlah koefisien pereaksi dikurangi jumlah koefisien produk (x +
y – z – w) disebut jumlah stoikiometrik. Jika jumlah ini nol, persamaannya
seimbang. Kadang – kadang persamaan kimia umum dapat ditulis sebagai.
V1A1 + V2A2 + … → VnAn + Vn+1 + An+1 + …
Dalam hal ini, ∑V1A1 = 0, dengan
perjanjian bahwa koefisien stoikiometri disini ialah ∑V1. Koefisien reaksi
merupakan perbandingan jumlah partikel dari zat yang terlibat dalam reaksi.
Oleh karena 1 mol setiap zat mengandung jumlah partikel yang sama, maka
perbandingan jumlah partikel sama dengan perbandingan jumlah mol. Jadi,
koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah mol zat yang terlibat dalam
reaksi (Sumar, 1984).
Stoikiometri beberapa reaksi dapat
dipelajari dengan mudah, salah satunya dengan metode JOB atau metode Variasi
Kontinu, yang mekanismenya yaitu dengan dilakukan pengamatan terhadap kuantitas
molar pereaksi yang berubah-ubah, namun molar totalnya sama. Sifat fisika
tertentunya (massa, volume, suhu, daya serap) diperiksa, dan perubahannya
digunakan untuk meramal stoikiometri sistem. Dari grafik aluran sifat fisik
terhadap kuantitas pereaksi, akan diperoleh titik maksimal atau minimal yang
sesuai titik stoikiometri sistem, yang menyatakan perbandingan
pereaksi-pereaksi dalam senyawa. Perubahan kalor pada reaksi kimia bergantung
jumlah pereaksinya. Jika mol yang bereaksi diubah dengan volume tetap,
stoikiometri dapat ditentukan dari titik perubahan kalor maksimal, yakni dengan
mengalurkan kenaikan temperatur terhadap komposisi campuran (Keenan, 1992).
Persamaan kimia terdiri dari tiga hal
yaitu pereaksi, anak panah dan hasil reaksi. Pereaksi adalah zat mula-mula yang
terdapat sebelum terjadi reaksi. Hasil reaksi adalah zat apa saja yang
dihasilkan selama reaksi kimia berlansung. Suatu reaksi kimia berimbang
menujukkan rumus pereaksi kemudian anak panahdan hasil reaksi dengan jumlah
atom dikiri dan di kanan anak panah sama. Persamaan kimia memberikan dua macam
informasi penting yaitu tentang sifat reaktan dan produk. Sifat reaktan dan
produk harus ditentukan secara percobaan. Persamaan reaksi sering ditunjukkan
keadaan fisika reaktan dan produk (Kleinfelter, 1984).
Setiap zat murni yang diketahui dalam
bahasa Kimia, baik itu unsur maupun senyawa, mempunyai nama dan rumus uniknya
sendiri. Cara yang paling singkat untuk memberikan suatu reaksi kimia ialah
menulis rumus untuk tiap zat yang terlibat dalam bentuk suatu persamaan kimia.
Suatu persamaan kimia meringkaskan sejumlah besar informasi mengenai zat – zat
yang terlibat dalam reaksi. Persamaan ini tidaklah sekedar pernyataan
kualitatif yang menguraikan zat – zat yang terlibat, tetapi juga pernyataan
kuantitatif, yang menjelaskan berapa banyak pereaksi dan hasil reaksi terlibat.
Proses membuat perhitungan yang didasarkan
pada rumus – rumus dan persamaan – persamaan berimbang dirujuk sebagai
stoikiometri (Respati, 1992).
Baca BAB Pembahasan tentang Pengenalan Alat-alat laboratorium Disini. Kamu juga bisa mendownload tabel data hasil pengamatan di halaman tersebut
Daftar Pustaka Stoikiometri Reaksi
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas:
Asas dan Struktur. Terjemahan dari General
Chemistry: Principes and Structures, oleh Sukriah Maun, Binarupa Aksara,
Jakarta.
Goldberg, D. E. 2007. Kimia Untuk Pemula
edisi ketiga. Terjemahan dari Schaum’s Outline’s of Theory and Problems of Beginning Chemistry, oleh Suminar Setiati
Achmadi, Erlangga, Jakarta.
Keenan, Charles W., et.al. 1992. Kimia
Untuk Universitas. Terjemahan dari General College Chemistry, oleh A. Hadyana
Putjaatmaka, Erlangga, Jakarta.
Keenan, Kleinfeiter, Wood. 1980. Kimia
Untuk Universitas edisi keenam jilid satu. Terjemahan dari General College
Chemistry, oleh A. Hadyana Putjaatmaka, Erlangga, Jakarta.
Respati. 1992. Dasar – Dasar Ilmu Kimia.
Rineka Cipta, Jakarta.
Hendayana, Sumar. 1984. Kimia Analitik
Instrumen. IKIP Semarang Press, Semarang.
Itulah laporan kimia tentang
Stoikiometri Reaksi, semoga dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai contoh
bagi sobat semua yang sedang berjuang membuat laporan. Cukup sekian,
wassalamu'alaikum and Be Prepared!