Laporan Praktikum Kimia Tentang Struktur Senyawa
KakaKiky - Pada kesempatan kali ini, kakakiky akan membahas tentang Laporan Praktikum Kimia dengan judul Struktur Senyawa. Yang akan dibahas diantaranya adalah Abstrak, pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan percobaan, manfaat percobaan, tinjauan kepustakaan, dan daftar pustaka tentang Struktur Senyawa.
Download Metodologi Struktur Senyawa
{getToc} $title={Table of Contents}
Abstrak Struktur Senyawa
Telah dilakukan percobaan dengan judul
“Struktur Senyawa” yang bertujuan untuk menyusun model setiap senyawa yang
ditugaskan berdasarkan rumus molekulnya, menggambarkan model senyawa dalam
struktur tiga dimensi, menggambarkan rumus struktur untuk setiap senyawa
berdasarkan model molekul, menuliskan rumus titik elektron untuk setiap rumus struktur
dan menuliskan rumus titik elektron yang sesuai dengan elektron valensinya
serta menuliskan rumus struktur dan titik elektron untuk setiap model senyawa
yang diberi oleh asisten. Prinsip yang digunakan pada percobaan ini adalah
prinsip kualitatif dengan melakukan pengamatan terhadap bentuk struktur senyawa
yang disusun dari beberapa molimod. Hasil dari percobaan ini diantaranya adalah
senyawa yang termasuk ke dalam ikatan tunggal yaitu H2, Cl2, Br2, I2, HCl, HBr,
CH4, CCl4, CH2I2, NH3, NH2OH dan CH3OH. Kesimpulan dari percobaan ini ialah
setiap senyawa mempunyai rumus struktur yang jelas berbeda-beda sesuai dengan
jenis atom dan jenis ikatan yang ada dalam senyawa tersebut.
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Struktur Senyawa
Senyawa yang berada di sekitar kita sangatlah
banyak, mulai dari molekul-molekul air yang menyusun lebih dari 75 % tubuh kita
hingga molekul klorofil yang menangkap paket-paket energi foton sebagai sumber
energi dalam proses fotosintesis. Senyawa-senyawa tersebut memiliki struktur
yang berbeda-beda akibat penyusunan atom-atomnya, dan jenis-jenis ikatan kimia
yang ada di dalamya. Akibat yang ditimbulkan dari perbedaan struktur tersebut
bisa bermacam-macam, mulai dari keberadaan sisi aktifnya, kereaktifannya
terhadap senyawa lain, juga ketahanannya terhadap lingkungan ekstrem.
Senyawa juga termasuk hal yang sangat
sering kita jumpai dan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa
merupakan gabungan dari beberapa atom dan unsur yang membentuk suatu materi
baru dan pada umumnya memiliki sifat yang sangat berbeda dengan materi
pembentuknya. Senyawa memiliki perbandingan tertentu dalam setiap molekulnya
dan biasanya dituliskan dengan rumus kimia. Senyawa memiliki ikatan kimia untuk
mengikat atom-atom senyawa tersebut. Salah satu jenis ikatan tersebut adalah
ikatan kovalen. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian
pasangan elektron secara bersama oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen
pada umumnya terbagi menjadi tiga, yaitu ikatan kovalen tunggal, ganda (rangkap
dua) dan rangkap tiga.
Mengetahui struktur dari suatu senyawa
sangatlah penting bagi para ahli kimia. Namun tidak hanya ahli kimia saja,
melainkan ahli biologi, fisika, farmasi, dan ahli-ahli di bidang ilmu teknik
serta ilmu kesehatan juga sangat penting untuk mengetahui dasar-dasar dari
konsep struktur senyawa untuk mendukung kemudahan dalam pekerjaan mereka.
Contoh aplikasi dari konsep struktur senyawa bagi ilmu farmasi adalah untuk
mengetahui posisi sisi aktif dari suatu obat, struktur dasar dari senyawa obat,
serta kecocokan sisi aktif obat dengan reseptor yang menjadi target senyawa
obat tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka pada
percobaan kali ini akan dipelajari beberapa bentuk dan struktur senyawa kimia
untuk mengetahui titik elektron (struktur Lewis) senyawa tersebut. Penentuan
bentuk dan struktur senyawa dapat dilakukan dengan menggunakan metode visual,
yaitu menggunakan molimod (model bola dan tongkat). Model bola mewakili atomnya
dan tongkat mewakili ikatan kovalen tunggal. Satu ikatan tunggal terdiri dari
dua elektron yang digambarkan dengan dua titik elektron.
1.2 Tujuan Percobaan Struktur Senyawa
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah
menyusun dan menggambarkan model setiap senyawa berdasarkan rumus molekulnya
dan dalam struktur tiga dimensi, menggambarkan rumus struktur untuk setiap
senyawa berdasarkan model molekul, menuliskan rumus titik elektron untuk setiap
rumus struktur yang sesuai dengan elektron valensinya, dan menuliskan rumus
struktur dan titik elektron untuk setiap model senyawa.
1.3 Manfaat Percobaan Struktur Senyawa
Manfaat dari percobaan ini adalah
praktikan dapat mengetahui konsep dari struktur kimia, mengamati bentuk
struktur senyawa dalam bentuk tiga dimensi dan dapat menyusunnya serta dapat
menggambarkan dan menulis rumus titik elektron setiap struktur senyawa berdasarkan
elektron valensinya.
BAB II Tinjauan Kepustakaan Struktur Senyawa
Sejak penemuan struktur elektron
atom-atom, ahli kimia dan fisika mampu menyelidiki bagaimana cara atom dari
jenis yang satu bergabung dengan jenis yang lain membuentuk senyawa dengan
ikatan kimia. Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik antara atom-atom sehingga
atom-atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan.
Dua atom dapat berpasangan dengan menggunakan satu pasang dua pasang atau tiga
pasang elektron yang tergantung pada jenis unsure yang berikatan. Ikatan dengan
sepasang elektron disebut dengan ikatan tunggal sedangkan ikatan yang
menggunakan dua pasang elektron disebut ikatan rangkap. Ikatan dengan tiga
pasang elektron disebut dengan ikatan rangkap tiga. Ikatan rangkap misalnya
dapat dijumpai dalam molekul oksigen ( O2 ) sedangkan ikatan rangkap tiga
misalnya dapat dilihat untuk molekul nitrogen ( N2 ) dan etuna ( C2H¬2 ) (Ari,
2008).
Ikatan kimia adalah daya tarik-menarik
antara atom yang menyebabkan suatu senyawa kimia dapat bersatu. Kekuatan daya
tarik-menarik antara ion ini menentukan sifat-sifat kimia dari suatu zat, dan
cara untuk ikatan kimia dapat berubah jika suatu zat bereaksi yang digunakan
untuk mengetahui jumlah energi yang dilepas atau diabsorpsi selam terjadinya
reaksi. Macam-macam ikatan kimia dibentuk oleh atom tergantung dari struktur
elektron atom. Misalnya, energi ionisasi dan kontol afinitas elektron dimana
atom menerima atau melepaskan elektron. Ikatan kimia dapat dibagi menjadi dua
kategori besar: ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terbentuk jika
terjadinya perpindahan elektron antara atom untuk membentuk partikel yang
bermuatan listrik dan mempunyai daya tarik-menarik. Daya tarik-menarik diantara
ion-ion yang bermuatan berlawanan merupakan suatu ikatan ion. Ikatan kovalen
terbentuk dari terbaginya (sharing) elektron diantara atom-atom. Dengan kata
lain, daya tarik-menarik inti atom pada elektron yang terbagi diantara elektron
itu merupakan suatu ikatan kovalen (Brady,1999).
Ikatan kimia terjadi karena
kecenderungan atom mempunyai konfigurasi elektron seperti gas mulia.
Kecenderungan ini melahirkan beberapa ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
hidrogen, ikatan logam dan gaya van der waals . Kebanyakan akan tidak berada
dalam keadaan bebas tapi menyatu dengan atom lain membentuk senyawa. Ini
merupakan bukti bahwa atom yang bergabung, lebih stabil daripada yang
menyendiri. Berdasarkan teori atom modern, cara terbentuknya ikatan kimia
terjadi karena adanya elektron pada kulit terluar. Gas mulia lebih stabil dalam
keadaan monoatom sedangkan unsur lain lebih stabil apabila membentuk ikatan.
Jadi elektron akan stabil apabila elektron valensinya terisi penuh. Untuk semua
atom berlaku hukum oktet, yaitu suatu atom cenderung mempunyai elektron valensi
delapan kecuali gas mulia (Soemadji, 1981).
Atom-atom bereaksi satu sama lain dengan
menggunakan elektron-elektron dalam tingkatan energi terluar. Antar aksi
elektron ini menghasilkan gaya-gaya tarik yang kuat (ikatan kimia) yang
mengikat atom-atom yang bersamaan dalam suatu senyawa. Dari rumus-rumus senyawa
seperti H2O, H2O2, CO2, C2H2, jelas bahwa atom-atom dari unsur yang berlainan
dalam mengikat satu sama lain. Kemampuan bersenyawa suatu unsrur disebut
valensi. Wajah struktur yang paling dari atom-atom dalam menetukan perilaku
kimia adalah banyaknya elektron dalam tingkatan energi terluarnya.
Elektron-elektron terluar ini disebut sebagai elektron valensi. Bila atom-atom
suatu unsur bersenyawa dengan atom-atom unsur lain maka selalu terjadi
perubahandalam distribusi (Reid, 1990).
Bentuk molekul adalah suatu gambaran
geometris yang dihasilkan jika inti atom-atom terikat dihubungkan oleh garis
lurus. Karena dua titik membentuk satu garis lurus maka semua molekul diatomic
(beratom dua) berbentuk linier. Tiga titik membentuk bidang, maka semua molekul
triatomik berbentuk datar (planar). Untuk molekul yang lebih dari tiga atom
(molekul beratom banyak poliatomik), bentuk datar dan bahkan linear
kadang-kadang ditemui. Akan tetepi, biasanya jumlah atom menentukan gambaran
tiga matra. Bentuk molekul tidak dapat diramalkan dari rumus empiris, jadi
harus ditentukan secara percobaan (Pudjaatmaka, 1999).
Valensi (valence) suatu unsur, pada
hakikatnya adalah jumlah ikatan yang dapat dibentuk oleh atom dari unsur itu.
Angkanya biasanya sama dengan banyaknya elektron yang diperlukan untuk
melengkapi kulit valensinya. Untuk menentukan elektron valensi, terlebih dahulu
kita harus mengetahui konfigurasi elektronnya. Konfigurasi elektron memiliki
beberapa pengertian, antara lain: 1. Susunan awan elektron yang mengitari inti
atom, 2. Penataan elektron dalam awan itu, 3. Pembagian elektron ke dalam
orbital. Secara umum konfigurasi elektron adalah pendistribusian elektron pada
tiap awan (kulit) atom di dalam suatu atom. Konfigurasi elektron merupakan cara
penulisan singkat yang memberikan banyak informasi tentang struktur dan tingkat
energi atom. Setiap konfigurasi berkaitan dengan fungsi gelombang sebagai hasil
penghunian orbital-orbital. Setiap orbital memiliki tingkat energi dan jari
rata-rata (Astuti, 2009).
Ikatan ion adalah ikatan antara ion
positif dan ion negatif. Atom yang melepaskan elektron akan menjadi ion
positif, sebaliknya yang menerima akan menjadi ion negatif. Senyawa ion yang
terbentuk dari ion positif dan negatif tersusun selang seling membentuk molekul
raksasa. Ikatan ion terbentuk melalui proses serah terima elekron. Supaya
jumlah elektron yang diberikan suatu atom sama dengan yang diterima atom lain,
maka koefesien reaksinya harus disamakan pada umumnya, bila suatu unsur logam
bersenyawa dengan suatu unsur non logam, elektron-elektron dilepaskan oleh
ato-atom logam dan diterima oleh atom-atom non-logam. Mudah atau sukarnya
senyawa ion terbentuk ditentukan oleh ionisasi potensial afnitas elektron dari
atom unsur pembentuk senyawa ion dan energi kisi senyawa ion tersebut (Syukri,
1999).
Senyawa ion yang berwujud padat tidak
menghantarkan listrik karena ion positif dan ion negatif terikat kuat satu sama
lain. Akan tetapi senyawa ion yang yang berupa cairan akan menghantarkan
listrik karena ion-ionnya yang lepas dan bebas.Senyawa ion juga dapat
menghantarkan listrik bila dilarutkan dalam pelarut polar, misalnya air karena
terionisasi. Karena kuatnya ikatan antara ion positif dan ion negatif, maka
senyawa ion banyak berupa padatan dan berbentuk kristal. Permukaan kristal itu
tidak mudah digores maupun di geser. Selain itu sifat-sifat yang telah
disebutkan, senyawa ion juga memiliki sifat hampir tidak terbakar
(Syukri,1999).
Salah satu sifat ikatan kovalen yang
penting adalah bervibrasi atau bergetar sehingga jarak antara kedua atom
bertambah dan berkurang secara berulang-ulang. Frekuensi getaran suatu ikatan
berbeda dari ikatan lain bergantung pada jenis atom yang berikatan. Untuk atom
yang sejenis, frekuensi dipengaruhi oleh ordenya. Molekul di atom hanya ada
gerakan lurus, sedangkan molekul triatom akan mempunyai gerakan lurus dan
membengkok. Frekuensi vibrasi senyawa ini berguna dalam analisis baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, yang dibicarakan dalam kimia analisis
sifat-sifat senyawa kovalen antara lain menunjukkan titik leleh rendah, pada
suhu kamar berbentuk cairan atau gas, larut dalam pelarut non polar dan
sedikit larut dalam air, sedikit
menghantarkan listrik, mudah terbakar dan banyak yang berbau (Syukri, 1999).
Baca BAB Pembahasan laporan tentang struktur senyawa Disini. Kamu juga bisa mendownload tabel data hasil pengamatan di halaman tersebut
Daftar Pustaka Struktur Senyawa
Ari .A, Andian. 2008. Bahan Ajar
Kimia Dasar. Universitas Negeri Yogyakarta Press, Yogyakarta.
Astuti, Dian Wuri. 2009. Cepat Tuntas
Kuasai Kimia. Indonesia Cerdas, Yogyakarta.
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas
Asas dan Struktur. Binarupa Aksara, Jakarta.
Fessenden, Ralph J. dkk. 1992. Kimia
Organik Edisi Ketiga. Terjemahan dari Organic Chemistry, oleh Aloysius Hadyana Pudjaatmaka,
Erlangga, Jakarta.
Keenan, Charles W. 1992. Kimia Untuk
Universitas Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Pudjaatmaka, A. Hadyana. 1999. Kamus
Kimia. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.
Reid, Robert. C. 1990. Struktur dan
Ikatan Kimia. Gramedia, Jakarta.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1.
ITB Press, Bandung.
Soemadji. 1981. Zat dan Energi.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Itulah laporan kimia tentang analisa
kualitatif beberapa anion, semoga dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai
contoh bagi sobat semua yang sedang berjuang membuat laporan. Cukup sekian,
wassalamu'alaikum and Be Prepared!